MATERI GEOGRAFI KELAS XI BAB I POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
#BelajarDariRumah #Geografi #KelasXI
Pada tulisan ini tim Info
Publik News menyajikan meteri pembelajaran Geografi Kelas XI Semester
Ganjil.
Hal ini bertujuan untuk
membantu tenaga pendidik dan siswa dalam proses mencari bahan materi pelajaran
secara online saat proses Belajar Dari Rumah.
A. LETAK INDONESIA
Letak
Indonesia artinya tempat keberadaan wilayah Indonesia di permukaan bumi.
Letak Indonesia bisa dilihat dari
beberapa tinjauan, yaitu letak astronomis, geografis, geologis, dan teritorial.
1.
Letak Astronomis
Letak astronomis sendiri terkadang juga disebut letak matematis karena
menggunakan koordinat garis lintang dan bujur untuk mengetahui posisi suatu
wilayah.
Berdasarkan globe itu, dapat dilihat bahwa letak astronomis Indonesia berada
pada koordinat 95 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat Bujur Timur, dan juga
antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11 derajat Lintang Selatan (6° LU
– 11° LS dan 95° BT – 141° BT).
Pengaruh Letak Astronomis Indonesia,
antara lain:
a. Temperatur Tinggi
Temperatur atau
suhu udara adalah panas dan dinginnya udara di wilayah itu. Suhu udara dapat
diukur menggunakan termometer. Indonesia memiliki temperatur rata-rata yang
tergolong tinggi, yakni 28°C.
Temperatur yang paling tinggi dapat mencapai 34°C yang terjadi saat pukul
15.00.
Suhu udara paling rendah kurang lebih 23°C yang terjadi saat pukul 06.00. Suhu
udara di satu daerah tidaklah serupa dengan daerah yang lain.
Contohnya Bogor dan Puncak memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan
dengan suhu udara di Jakarta. Hal tersebut dapat terjadi akibat letak Bogor dan
Puncak yang lebih tinggi daripada Jakarta.
Makin tinggi letak suatu tempat, semakin rendah atau dingin udaranya.
Sebaliknya, semakin rendah suatu tempat, suhunya semakin panas.
Tempat-tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 4.200 meter di atas permukaan
air laut, sebagian besar permukaannya tertutupi salju.
Sebagai contoh adalah daerah puncak Pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua
Barat yang selalu ditutupi oleh salju.
b. Curah Hujan Tinggi
Curah hujan
adalah jumlah volume air hujan yang jatuh di suatu tempat di saat tertentu.
Curah hujan di negara Indonesia biasanya termasuk dalam kategori yang tinggi.
Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, antara lain adalah Geumpang,
Sibolga, Indarung, Bogor, Ciater, Wonosobo, dan Putussibau.
Terdapat juga tempat yang mempunyai tingkat curah hujan yang rendah, seperti
Palu, kota Lombok di pesisir timur Pulau Lombok, dan Waingapu.
c. Hujan Zenital
Suhu udara yang
sangat tinggi mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan
sebutan hujan equator.
Hujan zenithal
atau equator adalah hujan yang muncul dikarenakan udara yang naik karena adanya
temperatur yang tinggi.
Hujan jenis ini
biasanya terjadi di daerah tropis antara 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS. Oleh
sebab itu, terkadang disebut sebagai hujan naik tropis.
Arus konveksi membuat uap air di ekuator naik secara vertikal karena adanya
pemanasan air laut yang terjadi secara terus menerus. Kemudian terjadilah
kondensasi atau turunnya hujan.
Hal itu yang membuat hujan zenit terkadang juga disebut sebagai hujan equator.
Nama hujan zenithal diberikan karena hujan jenis ini akan terjadi pada saat
matahari melewati zenith area itu. Semua area di wilayah tropis kira-kira
mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
d. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman
hayati yang begitu melimpah dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya.
Hal ini karena hutan-hutan di Indonesia sangatlah subur sehingga mampu
menyediakan makanan untuk beraneka ragam makhluk yang hidup didalamnya.
Di tambah luasnya wilayah perairan bangsa ini yang menjadi tempat tinggal bagi
berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.
Sehingga kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunianya yang
besar ini.
e. Tiga Zona Waktu
Pengaruh letak
astronomis Indonesia yang ketujuh adalah terbaginya wilayah Indonesia ke dalam
3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WIT)
dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
Pembagian zona waktu di Indonesia ini telah mempunyai kekuatan hukum sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987, dan sejak 01 Januari 1988 pembagian zona waktu di Indonesia telah diatur sebagai berikut:
i. Waktu Indonesia Barat
Waktu Indonesia
Barat (WIB) meliputi lokasi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan
Tengah.
Waktu didaerah
berikut mempunyai perbedaan 7 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time
(GMT).
ii. Waktu Indosesia Tengah
Waktu Indosesia
Tengah (WITA) meliputi lokasi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Utara , Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi.
Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 8 jam (lebih awal) bersama Greenwich
Mean Time (GMT).
iii. Waktu Indosesia Timur
Waktu Indosesia Timur (WIT) meliputi lokasi Maluku dan Irian Jaya (sekarang
udah berubah nama jadi Papua). Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 9 jam
(lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
Berdasarkan
bagian pas diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa perbedaan waktu antara WIB
dan WITA adalah 1 jam, WITA dan WIT adalah 1 jam, dan WIB dan WIT adalah 2 jam.
Jadi misalkan kalau di Jakarta menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Banjarmasin
pukul 08.00 WIB dan di Ambon pukul 09.00
WIT.
2.
Letak Geografis
Letak
Geografis Indonesia Dalam Peta Dunia Pada umumnya, posisi geografis Indonesia
ada di antara dua samudera dan dua benua. Berikut akan dijelaskan secara
mendetail letak geografis Indonesia.
a. Terletak Diantara Dua Benua
Menurut posisi geografisnya, maka
Indonesia ada di antara 2 benua di dunia yakni benua Asia dan Benua Australia.
Posisi tersebut tentunya menguntungkan Indonesia sebab dapat terbentuknya lalu
lintas perdagangan dunia.
Tidak sekedar pada segi perdagangan saja, situasi tersebut pula dapat
mempengaruhi kondisi iklim serta cuaca di Indonesia.
Dengan terapit antara 2 benua tersebut faktanya dapat terjadi pengaruh kepada
kondisi alam sekeliling yakni menyebabkan wilayah Indonesia kebanyakan beriklim
laut.
Hal dengan demikian lantaran Indonesia terbagi atas sejumlah kepulauan dan
mempunyai wilayah laut uang luas, dengan demikian memperoleh pengaruh dari
angin laut dan memunculkan hujan.
b. Terletak Diantara Dua Samudera
Disamping terapit dua benua, indonesia
juga terapit oleh 2 samudera yang paling luas di Asia yakni Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia.
Yang mana kondisi tersebut menyebabkan adanya 2 macam musim di Indonesia yakni
musim penghujan dan musim kemarau.
Pada biasanya terjadinya musim penghujan di Indonesia berlangsung antara bulan
Oktober sampai April dengan ditandainya berhembusnya Angin Musim Barat Daya,
sementara musim kemarau terjadi dalam kurun antara April sampai Oktober dengan
adanya indikasi munculnya Angin Musim Timur Laut.
Perlu diperhatikan juga kalau penentuan waktu berlangsungnya musim penghujan
dan musim panas di Indonesia kadang kadang momen penggantiannya susah untuk
diprediksi, maka sering datang musim yang biasanya disebut dengan musim
pancaroba.
3.
Letak Geologis
Letak Geologis Indonesia Letak geologis Indonesia juga cukup strategis. Secara
geologis, Indonesia adalah negara yang terletak di antara beberapa lempengan
bumi dan beberapa dangkalan laut. Hal ini menyebabkan kondisi geografis
Indonesia berbeda-beda di tiap wilayahnya.
Musim Pancaroba tersebut adalah musim pergantian yang bisa menyebabkan kondisi
sekeliling sekaligus juga dapat memberikan efek terhadap kesehatan manusia.
Daerah Indonesia bagian barat dilalui
oleh deretan Pegunungan Muda Mediterania, yang merupakan rangkaian dari
Pegunungan Himalaya dengan sifat basa.
Sedangkan daerah Indonesia bagian tengah dan timur dilewati oleh deretan
pegunungan Sirkum Pasifik yang cenderung bersifat asam.
Letak
geologis Indonesia ditandai dengan tiga hal berikut :
· Indonesia dilalui oleh dua rangkaian
pegunungan besar dunia. Yaitu rangkain sirkum mediterania dan sirkum pasifik.
· Indonesia berada di titik pertemuan tiga
lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng
Pasifik.
· Indonesia terletak pada tiga daerah
dangkalan, yaitu dangkalan sunda, dangkalan sahul dan daerah laut pertengahan
Australia Asiatis.
Kondisi geologis Indonesia yang memiliki banyak gunung api ini memiliki dampak
positif maupun negatif.
Selain menyebabkan tanah di Indonesia memiliki tingkat kesuburan yang tinggi,
hal ini juga menyebabkan sering terjadi bencana alam yang disebabkan peristiwa
vulkanik.
Misalnya gempa bumi, letusan gunung api, sampai tsunami.
Dilihat
dari segi jalur pegunungan yang melalui wilayah Indonesia, kepulauan Indonesia
dilalui oleh dua jalur pegunungan besar yaitu
Yaitu sirkum mediterania yang aktif di bagian barat dan Sirkum Pasifik yang
terdiri dari rangkaian gunung api tua di bagian timur.
Rangkaian sirkum Mediterania terdiri dari pegunungan muda yang masih aktif
menyebabkan di wilayah barat Indonesia banyak terdapat gunung api yang masih
aktif.
Sedangkan di wilayah timur kebanyakan gunung apinya sudah tidak aktif lagi.
Karena terdiri dari pegunungan yang sudah tua dari sirkum Pasifik.
Indonesia
juga merupakan pertemuan dari tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng
Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia
bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Jawa, Sumatra dan Nusa
Tenggara.
Dan bertabrakan dengan lempeng pasifik di daerah Maluku dan Papua. Di daerah pertemuan lempeng ini sering terjadi gempa bumi, tsunami dan tanah longsor.
Hal ini disebabkan oleh akumulasi energi yang tak sanggup tertahan sehingga lepas menjadi bencana alam. Secara geologis, Indonesia terdiri atas tiga daerah dangkalan.
Dangkalan adalah lautan dangkal yang menghubungkan dua daratan besar dangkalan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
· Dangkalan
Sunda yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan benua Asia.
· Dangkalan Sahul yang menghubungkan wilayah
Indonesia bagian timur dengan benua Australia.
· Daerah laut pertengahan
Australia-Astis, yaitu daerah yang terletak di wilayah tengah diantara
dangkalan sunda dan dangkalan Sahul.
Dangkalan-dangkalan ini mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Wilayah barat yang dilalui dangkalan sunda memiliki keanekaragaman hayati yang
mirip dengan benua Asia. Sedangkan keanekaragaman flora di Indonesiabagian
timur yanag dilalui Dangkalan Sahul memiliki kemiripan dengan benua Australia.
Sedangkan di wilayah tengah yang disebut Austalia-Asiatis memiliki flora dan
fauna yang khas, tidak sama dengan Asia maupun Australia.
Pengaruh Letak Geologis Indonesia Peristiwa tektonik yang cukup aktif selain
berpotensi menimbulkan bencana alam, juga menguntungkan bagi Indonesia dengan
banyak terbentuknya Sedimentary Basin (cekungan sedimen).
Cekungan ini menampung sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun
batuan reservoir hydrocarbon yang menyimpan kandungan minyak bumi di dalamnya.
Pengaruh
letak geologis Indonesia terhadap kondisi tanah dan penampakan alam adalah
sebagai berikut :
1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak
gunung api yang aktif.
Terutama di wilayah barat. Hal ini
disebabkan oleh wilayah barat dilalui oleh rangkaian sirkum pegunungan
mediterania. Sirkum mediterania terdiri dari rangkaian pegunungan api yang
masih muda sehingga lebih berpotensi untuk aktif.
2. Laut di Indonesia bagian barat merupakan laut dalam.
Sedangkan wilayah tengah dan timur
terdiri dari lautan yang dangkal. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologis
Indonesia yang dilalui oleh dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Selain itu
juga terdapat wilayah di Indonesia yang terletak diantara dua dangkalan tersebut
(Australia-Asiatis).
3. Wilayah Indonesia menyimpan banyak tambang dan mineral seperti emas, perak
dan besi. Hal ini dikarenakan banyak terdapat cekungan sedimen (sedimentary
basin) yang disebabkan aktifitas tektonik di wilayah Indonesia.
Cekungan sedimen mengakomodasikan
sedimen yang dapat berubah menjadi batuan lain. Hal ini menyebabkan terjadinya
endapan mineral.
4. Wilayah Indonesia termasuk daerah “rawan bencana”. Di Indonesia sering
terjadi gempa bumi tektonik ataupun gempa bumi vulkanik yang disebabkan
aktivitas geologis.
5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian dari pegunungan muda sirkum
mediterania (wilayah barat) dan sirkum pasifik di wilayah timur.
6. Di Indonesia terdapat banyak jenis tanah untuk pertanian dan perkebunan. Hal
ini juga disebabkan oleh aktivitas gunung merapi yang menghasilkan tanah
vulkanik. Tanah vulkanik mengandung banyak unsur hara yang menjadi indikator
kesuburan tanah.
7. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun
faunanya. Bahkan di Indonesia juga terdapat banyak flora dan fauna endemik yang
menjadi flora dan fauna ynag dilindungi. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh
dua dangkalan yang melalui wilayah Indonesia.
8. Sering muncul gunung api di tengah laut. Terutama di wilayah barat Indonesia
yang dilalui sirkum Mediterania. Gunung api muda yang masih aktif ini juga
terdapat di tengah laut dan terus “berkembang”.
4.
Letak Teritorial
Wilayah laut Indonesia pertama kali
ditentukan dengan Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun
1939. Pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengumumkan Deklarasi
Djuanda.
Deklarasi Djuanda
dikukuhkan dalam UU No. 4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia yang
berisi:
1.
Perairan
Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia.
2.
Laut
pedalaman Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut.
3.
Perairan
pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam pada
garis dasar.
Pengukuran
batas wilayah laut suatu negara sesuai dengan hukum laut internasional bisa
dilakukan dengan tiga cara, yaitu batas laut teritorial, batas landas kontinen,
dan batas zona ekonomi eksklusif.
1.
Batas
laut teritorial, yaitu batas yang ditarik sejauh 12 mil laut (1 mil laut =
1,852 km) dari garis dasar ke arah laut lepas.
2.
Batas
landas kontinen, yaitu batas bagian benua yang berada di bawah permukaan laut
dengan kedalaman tidak lebih dari 150 meter.
3.
Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu zona perairan laut yang diukur sejauh 200 mil
dari garis dasar ke arah laut bebas. Pada zona ini negara Indonesia memiliki
hak untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber
daya alam yang ada. Di zona ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel atau
pipa bawah laut tetap diakui sesuai prinsip hukum laut internasional
Secara geografis
atau letaknya di permukaan bumi, negara Indonesia memiliki batas-batas wilayah
yang menjadi patokan seberapa luas wilayah negara kita. Adapun batas-batas
wilayah secara geografis tersebut adalah sebagai berikut.
Bagian Barat Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia. Bagian Timur
Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Irian Jaya (Papua).
Bagian Utara Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik, Selat Malaka, Laut
Andaman, Laut Cina Selatan dan Malaysia Timur.
Bagian Selatan Indonesia berbatasan dengan Benua Australia, Laut Timor Timur,
Samudera Hindia dan Laut Arafura.
Batas Wilayah Indonesia Ada berbagai batas-batas wilayah di Indonesia dengan
negara tetangga.
Batas ini mencakup batas darat dan laut, berikut ini semua batas-batas wilayah negara Indonesia dari berbagai arah mata angin :
1. Batas Utara
Batas wilayah
Negara Indonesia bagian utara Batas Wilayah Indonesia bagian Utara Di pulau
Kalimantan berbatasan langsung dengan Malaysia (Malaysia bagian timur) dan
berarti Malaysia ini berbatasan dengan batas wilayah darat Indonesia. Kalau
batas lautnya mencakup lima negara yaitu : Malaysia, Singapura, Thailand,
Vietnam dan Filipina.
2. Batas Selatan
Batas wilayah
Negara Indonesia bagian selatan Batas wilayah Indonesia di bagian selatan
Kemudian kita lari ke sebelah selatan Indonesia. Untuk batas darat Indonesia,
Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Untuk batas lautnya, ada Perairan Australia dan Samudera Hinda. Sebelum tahun
1999, Timor Leste sempat menjadi wilayah Indonesia yang disebut Provinsi Timor
Timur.
Namun akhirnya pada tahun 1999 ia memisahkan diri dari Indonesia untuk menjadi
negara sendiri.
3. Batas Barat
Batas wilayah
Negara Indonesia bagian barat Batas wilayah Indonesia bagian barat Lanjut
berlari ke barat, Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan
Perairan Negara India. Gak ada batas darat.
Secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tapi
keduanya memiliki batas wilayah pulau dimana ada titik tertentu di sekitar
Samudera Hindia dan Laut Andaman. Pulau tersebut ialah Pulau Ronde (di Aceh)
dan Pulau Nicobar (di India).
4. Batas Timur
Batas wilayah
Negara Indonesia bagian timur Batas wilayah Indonesia di bagian Timur Di bagian
timur Indonesia, ada pulau Papua.
Di wilayah timur ini, Papua berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan
perairan Samudra Pasifik batas wilayah Indonesia bagian timur di Papua.
Dari kesepakatan tersebut, maka disepakati kalau batas wilayah Indonesia di
sebelah Timur yakni Provinsi Papua yang berbatasan dengan wilayah Papua Nugini
sebelah barat : Provinsi Barat (Fly), Provinsi Sepik Barat (Sandaun).
Luas Wilayah Indonesia
Bekerja sama
dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN),
Luhut mendorong pemetaan rinci mengenai pulau, terutama pulau-pulau terluar
Indonesia. Data ini teramat penting karena banyak ahli yang menyebut laut
Indonesia masih banyak menyimpan berbagai potensi sumber daya alam.
Seperti apa Rujukan Nasional Data Kewilayahan Republik Indonesia:
1.
Luas
perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah 3.110.000 km
persegi;
2.
Luas
laut teritorial Indonesia adalah 290.000 km persegi;
3.
Luas
zona tambahan Indonesia adalah 270.000 km persegi;
4.
Luas
zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah 3.000.000 km persegi;
5.
Luas
landas kontinen Indonesia adalah 2.800.000 km persegi;
6.
Luas
total perairan Indonesia adalah 6.400.000 km persegi;
7.
Luas
NKRI (darat + perairan) adalah 8.300.000 km persegi;
8.
Panjang
garis pantai Indonesia adalah 108.000 km;
9.
Jumlah
pulau di Indonesia kurang lebih 17.504, dan yang sudah dibakukan dan disubmisi
ke PBB adalah sejumlah 16.056 pulau.
Data ini dikerjakan secara maraton sejak 8/08/2018 oleh Badan Informasi
Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI Angkatan
Laut. Lalu dirampungkan melalui sebuah kajian teknis dengan menggunakan data
terbaik yang tersedia dan dengan metode teknis mutakhir. Dan ini menjadi angka
kewilayahan rujukan resmi yang bisa dipakai secara nasional. Luas wilayah
Indonesia 8/08/2018, oleh BIG
C. KARAKTERISTIK DARATAN
Karakteristik
topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng, Akibat hasil
tumbukan lempeng tersebut di antaranya :
- Adanya jalur
pegunungan yang merupakan kelanjutkan dari pegunungan dunia yaitu, Sirkum
Mediterania dan Sirkum Pasifik
- Membentuk
rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue,
Pulau nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano
- Membentuk
daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan
Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatam, Pegunungan Sewu di
Yogyakarta, dan padalarang di Jawa Barat.
- Membentuk
jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa
bumi.
- Zona tumbukan
lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Hal ini berpotensi
bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Karakteristik
yang masuk dalam wilayah daratan:
1. Dataran
tinggi
Dataran tinggi
(disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas terletak pada
ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut.
Dataran tinggi
berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya
sangat dingin dan segar.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan
sedimentasi.
Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun
material dari lereng gunung sekitarnya.
Daerah pada dataran tinggi memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang
indah sehingga menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah atau vila
sebagai tempat istirahat.
Selain itu, dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan seperti
teh, kopi, bunga, sayuran dan sebagainya serta sebagai tempat pariwisata dan
tempat peristirahatan.
2. Dataran
rendah
Dataran rendah
merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki ketinggian
kurang dari 200 meter di atas permukaan laut.
Di Indonesia
daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan
kegiatan penduduk yang sangat beragam. Lokasi yang datar, menyebabkan
pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin.
Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini
telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.
Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran
rendah menarik penduduk untuk menetap disana.Oleh karena, itu penduduknya
semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga
meningkat.
Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin
berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat.
Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang
yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim
kemarau.Pada umumnya, daerah dataran rendah terdapat banyak aliran sungai dan
keadaan udaranya panas.
Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang luas di sepanjang Pulau
Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara serta
pulau-pulau kecil.
Penduduk kota yang menetap di dataran rendah memanfaatkan daerahnya sebagai
tempat tinggal. Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat perkebunan tebu atau
kelapa, lahan pertanian, industri dan pemukiman.
Contohnya:
1. Pegunungan
2. Gunung
3. Pantai
4. Tanjung
5. Delta
D. KARAKTERISTIK PERAIRAN
Letak Indonesia
yang berada di pertemuan dua samudera membuat lautan Indonesia mejadi pertemuan
dua arus lautan.
Sementara lokasi Indonesia yang berada di khatulistiwa membuat Indonesia
menerima sinar matahari yang banyak, yang mendukung tumbuhnya plankton. Ini
membuat lautan Indonesia kaya akan keangekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati ini terlihat di banyaknya terumbu karang di lautan
Indonesia seperti di Derawan, Nusa Penida, Bunake, Takabonerate, Wakatobi dan
Raja Ampat Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan
bumi yang digenangi air.
Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga bagian
dari keseluruhan luas wilayah negara.
Karakteristik yang termasuk
dalam wilayah perairan:
1. Danau
Danau merupakan
permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat luas dan digenangi oleh air
yang dikelilingi daratan.
Danau yang
terbentuk berasal dari letusan gunung berapi yang biasa disebut sebagai danau vulkanik.
Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk disebabkan
adanya pergeseran muka bumi.
Dan danau buatan yaitu danau yang sengaja
dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai dan danau buatan
biasanya sering disebut sebagai waduk.
Serta danau alam merupakan danau yang terbentuk oleh peristiwa alam yaitu
diantara letusan gunung api, pelarutan batuan kapur oleh air hujan dan gerakan
kulit bumi.
Danau dimanfaatkan sebagai tempat pengairan sawah, tempat memelihara dan
penangkapan ikan, tempat persediaan air, dan objek wisata.
2.
Sungai
Sungai merupakan
bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari
dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.
Sungai pada
bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan. Sedangkan yang
mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut.
Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar.
Sungai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan
digunakan untuk irigasi mengairi sawah.
Selain itu, sebagai sarana transportasi yang menghubungkan antar daerah, sumber
tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk
pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung.
3.
Laut
Laut merupakan
bagian permukaan bumi yang luas, digenangi air yang dalam dan paling rendah.
Laut
menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau lainnya.
Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya
kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah
dengan negara tetangga.
Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter.
Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut
zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.
Kedalaman laut di wilayah Indonesia berbeda-beda, ada yang dalam maupun
dangkal.
Biasanya mencapai 1.000 meter atau lebih.Air laut rasanya asin karena
mengandung garam. Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain tumbuhan
laut, kerang dan beragam jenis ikan yang dapat diolah menjadi makanan dan
obat-obatan.
Beberapa manfaat laut bagi
manusia adalah:
· Tempat rekreasi
dan hiburan
· Tempat hidup
sumber makanan kita, seperti ikan, cumi-cumi, rumput laut, dll.
· Pembangkit
listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
· Tempat budidaya
ikan, kerang mutiara, rumput laut, dll.
· Tempat barang
tambang berada, misalnya tambang minyak bumi lepas pantai.
· Salah satu
sumber air minum (tetapi harus melalui proses desalinasi dahulu)
· Sebagai jalur
transportasi air
· Sebagai tempat
cadangan air bumi
· Sebagai objek
riset penelitian dan pendidikan
· Laut merupakan
penyumbang terjadinya hujan dan pengatur iklim
· Air laut dapat
diolah menjadi garam.
4.
Rawa
Rawa adalah tanah
yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air, biasanya banyak
terdapat tumbuhan air.
Rawa terbentuk
secara alami, genangannya dapat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi
oleh tumbuhan.Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa.
5. Teluk
Teluk adalah
tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga
sisinya.
Oleh karena
letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan.
Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada
suatu garis pantai yang sama.
Karena Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali
terdapat teluk.Teluk adalah laut yang menjorok ke darat. Teluk kebalikan dengan tanjung.
6.
Selat
Selat merupakan
perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau. Kedalamannya berkisar
antara 200-1.000 meter.
Negara Indonesia
dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang
luas.
Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau yang
satu dengan lainnya.
Selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau , seperti Selat Sunda, Selat Bali , Selat Makassar.
Alat angkutan
yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang.
7.
Samudera
Merupakan
perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki kedalaman lebih dari
1.000 meter.
Wilayah Indonesia
diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Manfaat samudera menyebabkan iklim yang menguntungkan yaitu tidak terlalu panas
pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari.
E. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI
1.
Transportasi Air
Berawal dari pelayaran pada masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya) dan Majapahit yg
dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan pelayaran
VOC pada abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari Tiongkok ke
Samudra Hindia melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan
Pantai Timur Afrika dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak menginspirasi dlm
pelayaran Spanyol dan Portugis dlm bidang perkapalan.
Pelayaran Cheng
Ho di Nusantara diawali Kerajaan Samudra Pasai, dan dilanjutkan ke Pelabuhan
Palembang, P.Bangka, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Jati.
Ia memimpin armada perdagangan dan menyebarkan agama islam di Nusantara,
Malaysia, dan Brunei.
Jalur pelayaran Portugis, Belanda, dan Spanyol Sementara VOC berhasil merebut
pelabuhan dan melakukan monopoli perdagangan serta melarang pribumi melakukan
pelayaran di Perairan Nusantara, VOC mendominasi dunia maritim Nusantara selama
±2 abad.
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat
transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara.
Tak heran, alat transportasi yang paling banyak ragamnya di Indonesia adalah
perahu dan kapal.
Setiap daerah
berpantai di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan
ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari
Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan
Kora-kora dari Maluku.
Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya Kalimantan, jalur penghubung utama
antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang banyak digunakan adalah
perahu.
Mulai dari perahu kecil yang disebut kelotok atau ketingting yang bisa memuat
10 penumpang, hingga bus air berupa perahu panjang (long boat) yang bisa
mengangkut puluhan penumpang.
b.
Transportasi Darat
Dalam bidang
perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin
penting.
Untuk itu, pemerintah
telah mengarahkan pembangunan transportasi pada upaya rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan raya yang sudah ada.
Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang
terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industri di berbagai daerah di
seluruh wilayah Indonesia.
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah sudah mencapai
sepanjang 42.982 km.
Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di
daerah-daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah-daerah
tempat pemasaran hasil industri.
Pada tahun
1993/1994, 152 km jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah
Sulawesi sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di daerah
Maluku sepanjang 23 km.
Pembangunan sarana angkutan juga dilakukan dengan menggunakan kereta api.
Pembanguan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa
colonial Belanda, terdapat di Pulau Jawa. Jalur rel yang dibangun untuk pertama
kali itu menghubungkan Desa Kamijen dengan Desa Tanjung ( Semarang Jawa Tengah
)sepanjang 25 kilometer.
Pembangunan rel kereta api ini ditandai dengan pencangkulan pertama oleh
Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van Den Beele ( 17 Juni
1864 ).
Pembangunan jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta
api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorwe
Maatschappij ( NV NISM )yang dipimpin oleh Ir. J. p. de Bordes.
Jalur kereta api ini dibuka untuk umum tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta
api yang pertama dilanjutkan hingga sampai Yogyakarta dan Solo.
Keberhasilan pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada
daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti pembangunan jalur kereta api di
Pulau Sumatera dan Sulawesi, namun di Pulau Kalimantan belum berhasil dibangun
jalur kereta api.
Di Sumatera, pembangunan jalur kereta api dilakukan di Sumatera Selatan (1914),
Sumatera barat(1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874). Pada Tahun 1922 di
Sulawesi Selatan juga telah di bangun jalur kereta api sepanjang 47 kilometer
yang menghubungkan Makasar dengan Takalar.
Jalur Makassar-Takalarini mulai dioprasikan tanggal 1 Juli 1923.
Selanjutnya dibangun jalur Makassar-Maros (namun belum selesai). Sementara itu,
di Pulau Kalimantan belum sempat dibangun jalur kereta api, tetapi studi
kelayakan telah dilakukan sepanjang 22 kilometer antar Pontianak-Sambas.
Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah Hindia
Belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811 km.
Namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu menyusut menjadi 5.910 kilometer.
Penyusutan ini terjadi lebih dari 901 kilometer jalur kereta api itu hilang.
Hilangnya jalur kereta api ini diduga dibongkar oleh pasukan Jepang dan diangkut
ke Myanmar untuk pembangunan jalur kereta api di sana.
Pada masa pendudukan Jepang, pembangunan jalur kereta api dilakukan antara
bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 kilometer, kemudian dilakukan pembangunan
jalur Muaro-Pakanbaru sepanjang 22 kilometer.
Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa kedudukan Jepang ini
mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.
Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung
dalam Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS ) mengambil-alih perusahaan
perkeretaapian dari pihak Jepang.
Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 September 1945 dan kemudian
diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan
Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia semakin
bertambah pesat, walaupun telah berkali-kali mengalami perubahan nama
perusahaan yang mengolanya seperti menjadi Perusahaan Negara kereta api (PNKA,
25 Mei 1963),selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15
September 1971), dan tanggal 2 Januari diubah namanya menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api ( PERUMKA ).
Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan
persetujuan pemerintak Republik Indonesia mengoperasikan kereta cepat.
Oleh karena itu, pada bulan Agustus 1995 penggunakan kereta api cepat yang
dinamakan Argo Bromodan Argo Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Untuk menanggapi kebutuhan akan kereta api yang semakin tinggi, Perumka yang
pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta Api Indonesia meluncurkan
kereta api penumpang yang baru sperti Dwipangga, Mahesa, dan Sancaka.
Di Pulau Jawa,
yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-4, jalur
perhubungan yang berkembang adalah jalur darat.
Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya.
Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta
kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman.
Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada
pedati yang ditarik sapi atau kerbau. Awal masuknya transportasi darat modern
di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya
saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta.
Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg
(Bogor), tahun 1873.
Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang
digerakkan oleh mesin uap.
Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta
sudah mempunyai jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan
penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta.
Trem pun digantikan bus-bus besar. Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet
dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an,
muncul helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa
menemukan beberapa jenis alat transportasi ini.
Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus
dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal
yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.
c.
Transportasi Udara
Sejarah
transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk
kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat
tipe DC-3 dari Singapura.
Pembelian pesawat
tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan
bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute
penerbangan Calcutta-Rangoon.
Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah
air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di
Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko
Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono.
Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan
penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.
Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di
Indonesia Berkaitan dengan jalur perdanggangan dan distribusi penumpang, saat
ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut.
Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang
menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dna dari utuara
dampai ke selatan.
Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah
depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland).
Konsep wilayah ini merupakan koridor ekonomi yang berbasis maritime dan system
logistik untuk mendukung sector perdagangan, bai k dari dumber daya kelautan
maupun dai daratan.
Selain itu, koridor ekonomi tersebut akan mendorong terciptanya pusat-pusat
pertumbuhan bari dan pemeraaan ekonomi di seluruh wilayah Indonesisa.
Konsep wilayah laut menurut Prihartono Pada tol laut terdiri atas kapal
pelayaran untuk peti kemas dan penumang.
Tol laut untuk peti kemas harus didukung oleh pelabuhan laut yang andal, dari
segi kapasitas daya tampung, data dan system informasi, maupun dokumentasi.
Selain itu, harus memperhatikan kecukupan muatan barang baik dari Indonesia
Barat ke Timur maupun sebaliknya.
Tol laut peti kemas harus memiliki pelayaran yang rutin dan terjadwal, baik
rute, ukuran kapal dan waktu pelayaran.Kemudian tol laut untuk peti kemas harus
memiliki akses yan gbaik terhadap daratan, seperti pelabuhan, terminal, sungai
dan kawasa pesisir.
Peta pelabuhan yang mendukung tol laut Tol laut untuk penumpang harus mencakup
transportasi yang terintegrasi antara transportasi darat dan transportasi laut.
Tol laut unutk penumpang diarahkan untuk destinasi wisata, komerisal dan
pelayaran (travelling dan leisure). Adapun tujuan dari program tol laut
Indonesia dunia, yaitu sebagai berikut.
a) Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautaj dan perikanan
unruk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b) Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang selama
ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
c) Memudahkan
masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota-kota
besar.
d) Memudahan
anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk bersekolah di
kota besar.
e) Menekan
ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
f) Pemerataan
distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun penduduk. Tol laut akan
memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah, murah dan cepat.
F . POTENSI SUMBER DAYA LAUT
Sumber daya laut
merupakan unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut.
Kekayaan yang bisa dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber
daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut
dikenal sebagai sumber daya pesisir.
1. Perikanan
Indonesia punya wilayah laut yang luas, jadi kita bisa
puas makan banyak jenis ikan. Jumlah ikan yang banyak ini perlu dikelola dengan
baik, agar cucu kita juga tetap bisa merasakan ikan yang banyak seperti kita
sekarang.
Meski kita membutuhkan
ikan untuk dikonsumsi, penangkapan ikan yang berlebihan harus dihindari karena
dapat mengancam keberadaan ikan-ikan di laut.
Cara mengelolanya adalah
1. Dengan menangkap
ikan layak konsumsi yang memiliki tingkat regenerasi tinggi dan tidak termasuk
dalam hewan terancam punah.
2. Melakukan budi daya,
seperti ikan kakap dan kerapu. Selain ikan, ada juga budi daya moluska
(kerang-kerangan, mutiara dan teripang), budi daya rumput laut,
3. Pengembangan industri
bioteknologi kelautan (industri ini meliputi industri bahan baku untuk makanan,
industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, serta industri bahan pangan).
2. Pertambangan dan Energi
Seluruh perairan Indonesia punya potensi mineral laut
yang sangat besar. 70% potensi minyak bumi dan gas bumi milik Indonesia
terletak di wilayah pesisir dan lepas pantai.
Wilayah laut Indonesia
juga kaya akan mineral seperti emas, perak, timah, mangan, pasir kuarsa,
monazite, zircon, nodul-mangan, kromit, dan bijih besi. Selain mineral-mineral
tersebut, di laut Indonesia juga terdapat potensi nonmigas yang tinggi.
Arus laut, gelombang,
pasang surut, hingga suhu dapat digunakan sebagai energi terbarukan dan ramah
lingkungan. Salah satu contoh penggunaannya adalah ocean thermal
energy conversion (OTEC).
3. Perhubungan Laut
Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat memerlukan
sarana transportasi laut. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.000, perlu
pengelolaan industri transportasi yang membantu kelancaran transportasi
antarpulau tersebut. Sarana ini ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan
konektivitas antarpulau.
4. Pariwisata
Kalau dulu orang hanya mengenal Bali sebagai tempat wisata laut dan pantai yang baik, sekarang di Indonesia sudah semakin banyak pilihannya.
Semakin banyak wilayah pantai dan laut yang dikelola dengan baik.
Luasnya wilayah laut
Indonesia perlu didukung oleh banyak pihak agar semakin maju. Bukan hanya
pemandangan lautnya yang dapat dijadikan tempat wisata, Squad.
Kehidupan masyarakat
yang tinggal di sekitar laut tentunya juga menarik untuk diketahui lebih
lanjut. Tapi ingat, kalau berwisata ke laut jangan buang sampah
sembarangan dan harus menjaga sopan santun .
5. Potensi Sumber Daya
Alam Kelautan Indonesia
Indonesia memiliki tingkat keragaman spesies padang
lamun tertinggi di dunia, dengan luas 30.000-60.000 km2. Padang lamun memiliki
nilai ekologis dan ekonomis paling tinggi di antara ekosistem lainnya seperti
terumbu karang, rumput laut dan hutan mangrove.
Indonesia merupakan
salah satu negara dengan keragaman terumbu karang tertinggi di dunia, makanya
kita bisa tergabung dalam Coral
Triangle Initiative (CTI).
Negara-negara lain
yang tergabung dalam kelompok ini adalah Malaysia, Papua Nugini, Filipina,
Kepulauan Solomon dan Timor Leste.
Selain potensi di
bawah laut, di daratan juga ada hutan mangrove. Luas hutan mangrove di Indonesia
mencapai 33.000 km2, kurang lebih 21,7% dari total luasan hutan mangrove di
dunia.
6. Pengelolaan Sumber Daya Laut Indonesia
Pengelolaan sumber daya laut berbasis komunitas lokal, merupakan salah
satu strategi pengelolaan yang dapat meningkatkan efisiensi dan keadilan dalam
pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, pengelolaan ini juga
dapat membawa efek positif secara ekologi dan sosial.
Pengelolaan dapat dilaksanakan dengan menyatukan sinergi antara tenaga terdidik dan masyarakat. Kaum terdidik bisa menerapkan berbagai teknologi untuk pemantauan sumberdaya laut, salah satunya adalah teknologi informasi berbasis radio atau dinamakan Monitoring Control and Surveillance (MCS).
Dengan ini, pengembangan riset
terkait sumber daya kelautan, baik dari segi fisik laut maupun biota laut dapat
diterapkan secara nyata.
Potensi-potensi yang dimiliki Indonesia tentunya harus
dijaga agar dapat terlindungi dan tidak rusak. Sehingga, pengembangan potensi
kelautan harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, terpadu, serta tidak
berpusat di satu lokasi.
Agar hal tersebut bisa
tercapai, tentunya pemerintah membutuhkan kerja sama internasional dan
partisipasi masyarakat
Post a Comment