Pria asal Italia ini bukanlah agen pemain namun dia adalah seorang jurnalis .
Meski demikian , pria ini merupakan salah satu orang yang dapat dipercaya perihal rumor-rumor transfer. Apalagi jika dirinya telah menambahkan 'Here we go!' maka transfer tersebut sudah pasti akan terjadi.
Lantas, bagaimana kisah dari Fabrizio Romano, sang pakar yang menjadi acuan saat bursa transfer?
Fabrizio Romano sudah masuk dunia jurnalistik pada usia yang masih sangat muda, yaitu 18 tahun. Saat itu, dirinya hanya menulis di situs-situs web kecil di Italia saja.
Hingga suatu saat, seorang agen asal Italia yang berada di Barcelona meminta bantuannya.
Sejak saat itu, Romano mulai bekerja di Barcelona, tepatnya di La Masia, sebagai jurnalis yang memberitakan rumor-rumor kepindahan pemain muda dari akademi Barcelona tersebut.
Saat bekerja di La Masia, Romano sangat dekat dengan para pemain tersebut, di antaranya adalah Mauro Icardi dan Gerard Deulofeu. Hingga suatu saat, pada November 2013 terjadi kesepakatan dimana Icardi bergabung dengan Inter Milan. Romano menjadi orang pertama yang meliput berita tersebut.
Hal tersebut mengagetkan banyak pihak dengan adanya transfer tersebut, apalagi nama Romano saat itu belum tenar. Hingga pada akhirnya, Icardi resmi bergabung dengan Inter pada Agustus 2014.
Pria kelahiran Napoli tersebut memiliki prinsip dalam memberikan kabar mengenai bursa transfer. Prinsipnya adalah lebih mementingkan keakuratan berita ketimbang menjadi yang tercepat. Oleh karena itu, apapun yang diberitakan oleh Romano sudah pasti akan terjadi jika tidak ada kendala saat tahap akhir transfer.
Jika Romano sudah yakin dengan rumor maupun kepindahan terkait seorang pemain, dirinya langsung memberikan update pada akun twitter pribadinya.
Ketika bursa jendela transfer berlangsung, periode tersebut menjadi saat-saat yang sangat sibuk bagi Romano. Dirinya bahkan melakukan hampir 50 panggilan serta menemui beberapa agen setiap harinya untuk mendapatkan berita. Alhasil karena padatnya aktivitas saat bursa transfer, Romano hanya tidur selama 5 jam saja dalam sehari.
Tak hanya rumor-rumor saja yang dipercaya dari Romano, namun dirinya seringkali mendahului kepastian transfer seorang pemain. Hal tersebut ditandai dengan "Here we go!' pada akhir tweetnya.
Jika sudah ada kalimat tersebut, sudah dapat dipastikan jika pemain yang dimaksud akan segera pindah pada klub yang sudah dirumorkan sebelumnya.
Fabrizio Romano pastinya akan terus menjadi sorotan dalam hal transfer pemain. Prinsipnya yang lebih mementingkan keakuratan menjadi kunci dirinya menjadi jurnalis yang dapat dipercaya hingga saat ini.