Notification

×

Iklan

Iklan

Cantiknya Gunung Lawu Pagi Ini

Wednesday, July 01, 2020 | 01 July WIB Last Updated 2020-07-01T03:59:59Z

Magetan - IPN . Fenomena Gunung Lawu bertopi awan di Kabupaten Magetan , Jawa Tengah kembali terjadi , Rabu (01/7/2020) pada pukul 06.00 WIB. 

Awalnya  bentuk awan menyerupai topi di atas Gunung Lawu meninggi ke atas berbentuk 3 susun.  Selang 30 menit kemudian topi awan berbentuk susun 3 perlahan-lahan berubah menjadi seperti baret.

Kurang lebih satu jam warga Magetan menyaksikan fenomena Gunung Lawu yang begitu cantik bertopi bentuk  baret dan pelan-pelan memudar sekitar pukul 07.00 WIB. 

Fenomena Gunung Lawu bertopi terakhir terjadi pada Bulan Oktober 2019 dimana warga melihat bentuk sempurna dari kumpulan awan putih di atas Gunung Lawu pada pukul 05.30 WIB  dimana matahari mulai muncul, hingga hembusan angin membuat awan yang membentuk .topi memudar sekitar pukul 06.00 WIB. 



 
Para ahli  mengatakan, awan topi tersebut  disebut sebagai Awan Altocumulus Lentikular. 

Awan tersebut merupakan awan yang umumnya tegak lurus terhadap arah angin, dan seringkali menyerupai bentuk lensa dan biasanya ditemui di sekitar area gunung. 

Awan Altocumulus Lentikular terbentuk saat udara bergerak melewati pegunungan, sehingga mendapat pendinginan yang cukup untuk terjadi kondensasi. 

Awan ini memiliki karakteristik yang spesial karena posisinya relatif tetap dan tidak bergerak layaknya awan jenis lain.

Awan jenis ini juga dapat berada pada lokasi yang sama dalam periode lama. Faktor pendukungnya yaitu udara yang naik di atas pegunungan secara berkelanjutan , selanjutnya terkondensasi dan menghasilkan awan. 

Awan ini juga dapat terbentuk di atas dataran yang luas karena perbedaan kecepatan angin pada berbagai lapisan akibat adanya front atau pertemuan massa udara basah dan massa udara dingin.

Fenomena alamiah itu lazim terjadi karena ada perbedaan suhu dan tekanan serta faktor topografi, tapi kemunculannya tergolong jarang dan terkadang lapisan payungnya bisa lebih dari satu.

Kejadian awan topi pun bisa berulang di suatu lokasi namun periodesasinya tidak pasti. Awan itu biasanya disertai udara dingin di sisi lereng gunung tapi tidak membahayakan.


×
Berita Terbaru Update