Notification

×

Iklan

Iklan

Misteri Uang Di Ruang Kerja Menteri Agama

Tuesday, March 19, 2019 | 19 March WIB Last Updated 2019-03-19T12:35:02Z

IPN - Jakarta. Asal-usul uang di ruang kerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin masih misteri dan bakal ditelusuri Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .   

Hal ini setelah penyidik KPK menemukan uang dalam pecahan rupiah dan dolar AS (USD) saat menggeledah ruangan kerja Lukman di Kementerian Agama, Senin (18/03/2019).

Penggeledahan tersebut diketahui memakan waktu sekira 7 jam. Hal tersebut terlihat dari tim penyidik KPK keluar dari lift pada pukul 19.30 WIB, setelag sebelumnya datang ke lokasi pukul 12.15 WIB.

Keluar dari lift, tim penyidik KPK langsung menuju mobil yang terparkir di halaman kantor Kemenag.


Tampak penyidik KPK membawa dua koper hitam dari hasil penggeledahan di ruang kerja tersebut. Koper tersebut dibawa menuju mobil dan diletakkan di dalamnya.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, penyidik telah menghitung total uang yang disita dari ruangan kerja Menag. “Uang tersebut akan diklarifikasi juga tentunya, jumlahnya Rp 180 juta dan USD 30 ribu," kata Febri di KPK, Selasa (19/03/2019).

"Jadi uang tersebut sudah disita dan dipelajari lebih lanjut," kata Febri.

Penggeledahan di ruang kerja Menag dan ruang lainnya, dilakukan tim penyidik KPK dimana juga ditemukan termasuk dokumen-dokumen yang  salah satunya berkaitan dengan salah satu tersangka pemberi suap ke Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

KPK sebelumnya menyatakan Romahurmuziy diduga mengatur proses pengisian jabatan untuk Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi.

KPK menyebut Haris Hasanuddin menyetor uang Rp 250 juta ke Romahurmuziy. Sedangkan Muafaq memberikan uang Rp 50 juta pada Jumat (15/03/2019) sebelum  dilakukan operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK.

Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Agama , M Nur Kholis Setiawan tak berkomentar banyak soal penemuan uang oleh tim penyidik KPK dalam penggeledahan di ruang kerja Menteri Agama .  

"Itu sudah ranahnya KPK jadi kami tidak bisa berkomentar karema tugas kami mendampingi para penyidik KPK untuk melakukan tugasnya," kata M Nur Kholis .

M Nur Kholis menegaskan pihaknya kooperatif dalam urusan hukum yang belakangan terjadi di lingkungan Kemenag.

"Kami mendampingi tim penyidik melakukan pembukaan segel sekaligus penggeledahan. Mereka mencari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kasus ini dan perlu ditangani," lanjutnya.

Sedangkan dari pihak partai  ,  Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi yakin uang diruang kerja Menag  adalah uang pribadi yang didapati Lukman dari hasil menjadi pembicara.

Hal itu, tambahnya, sudah diberi tahu Lukman ke DPP PPP. Mengingat Lukman Hakim adalah kader PPP.

"Ya memang kami diinfokan bahwa itu uang-uang honor. Honor sebagai menteri. Menteri kunjungan kemana kan ada honornya ada sebagai pembicara narasumber, itu kan ada honornya semua,"terangnya.

"Iya sah kan? Masa menteri enggak boleh punya uang ratusan juta rupiah. Masa saya anggota DPR enggak boleh punya uang ratusan juta, lalu kalau punya uang ratusan langsung diasumsikan terus itu uang korupsi ya enggak bisa dong," ungkapnya.


×
Berita Terbaru Update