Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkab HSU Dan KPW BI Provinsi Mengadakan Focus Group Discussion

Thursday, November 22, 2018 | 22 November WIB Last Updated 2018-11-22T06:25:03Z
IPN - Amuntai .Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan KPw BI Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi dan Monitoring Program Kerja Tahun 2018 mengenai Klaster Kerajinan Ampulung Pemasaran Berbasis Online  sekaligus Penyerahan Bantuan PSBI Kandang Komunal Itik Balagung pada Poknaktik Tambah Jaya Desa Kayakah Kecamatan Amuntai Selatan. 
 
FGD dilaksanakan di Aula BPKAD lantai 2 Kabupaten HSU. FGD juga dihadiri oleh Ibu Bupati sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten HSU, Rabu (21/11/2018)

Tim Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan  Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Shodiqin  mengatakan  bahwa kerajinan anyaman rotan peringkat kedua dari kerajinan sasirangan. Ketajinan anyaman rotanseperti tikar, lampit, dan furniture di Kabupaten HSU sangat berkembang dengan pesat. Untuk mempertahankan hal tersebut diperlukan peningkatan kemampuan pengrajin, penerapan konsep produksi, dan dalam pengolahannya beberapa produk diselesaikan oleh SDM dengan efisien waktu, dilakukan dengan apik dan menghasilkan produksi yang berkualitas. 
 
"Diharapkan dengan pelatihan yang diberikan pada SDM dapat menjadikan anyaman rotan berkembang maju, " kata Shodiqin 
 


 
Dalam sambutannya Drs.H. Akhmad Rifaniansyah (Asisten Perekonomian dan Pembangunan) mewakili Bupati HSU mengungkapkan Kabupaten HSU telah mendapatkan bantuan program sosial Bank Indonesia untuk ternak itik dan anyaman rotan. 
 
"Terima kasih dan kami memberikan penghargaan kepada Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan yang mana hingga saat ini kerjasama kita masih tetap berlanjut dan berkembang pesat. Kami yakin kerjasama ini dapat mendorong sektor real dan UMKM, peningkatan pasar, dan kesejahteraan masyarakat," harap beliau.

"Dengan adanya program yang telah dilakukan berupa fasilitasi dan teknis dari sisi produksi dan kualitas produk, hal ini dapat menjadi pengendalian invlasi daerah. Untuk mempertahankan perkembangan ini kita perlu tetap menjalin komunikasi, koordinasi, sinergitas, evaluasi, dan monitiring sektor real dan UMKM di Kabupaten HSU. Kami menyambut baik diadakannya FGD ini,"tambahnya. 
 
 

Sementara Drs.H. Akhmad Redhani Effendi (Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah) mengatakan tahun 2013 telah melaksanakan kajian ada analisa SWOT tentang kegunaan ampulung dari aspek bahan baku rawa di daerah kita, potensi tumbuhnya purun, bahan baku murah serta bersifat alami, aspek SDM sudah sejak lama atau turun temurun dengan teknik anyaman yang khas/ unik, sudah ada SDM yg berkualitas, aspek produksi sebagai unit usaha, ampulung sudah ditetapkan sebangai produk unggulan daerah, dan aspek kekuatan/kekompakan usaha.

"Pemasaran berbasis online ini merupakan usaha untuk membantu pengrajin. Ada batuan komputer juga untuk memasarkan produk melalui online. Produk sudah ada yang dijual sampai ke luar negeri seperi ke Perancis dan Polandia. Jadi yang penting saat ini adalah kesediaan bahan baku dan SDM untuk memenuhi pemesanan. Kedepannya akan ada pemberdayaan anak muda untuk menjadi tim pemasaran agar bisa lebih memajukan unit usaha. pelatihan yang terus menerus untuk SDM khusus untuk memenuhi kejar target sesuai permintaan pasar," kata Ketua Tim Pengembangan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan Bank Indonesia


×
Berita Terbaru Update