![]() |
| Gerak cepat lakukan pembersihan setelah |
KOTABARU- Siring Laut Kotabaru baru saja ditinggalkan ribuan penonton Festival Akrab 2025. Panggung megah senyap. Namun, di bawah sisa-sisa euforia, pemandangan luar biasa justru tersaji, sekelompok petugas kebersihan bergerak cepat, bak pasukan khusus yang menyingkirkan ‘sisa pertempuran’. Mereka adalah tim Bidang Destinasi Disparpora Kotabaru, Sabtu (25/10) tengah malam.
Gesitnya aksi bersih-bersih ini tak luput dari perhatian, bahkan hingga ke kota tetangga. Fitri Handayani, warga Banjarmasin yang turut hadir di festival, melayangkan sanjungan.
“Saya kaget sekali. Biasanya, acara sebesar ini sampahnya pasti menggunung sampai pagi. Tapi, di Siring Laut, kurang dari satu jam area itu sudah kembali bersih total,” ujar Fitri Handayani, kagum.
Ia mengapresiasi betul kesigapan petugas, yang menunjukkan profesionalisme tinggi dalam menjaga objek wisata andalan Kotabaru.
Amang Edon, penanggung jawab lapangan, mengamini bahwa kecepatan adalah kunci.
“Ini sudah komitmen kami. Kami ingin Siring Laut, jantung kota ini, selalu tampil prima. Hujan atau malam, tugas tetap berjalan,” katanya.
Amang dan timnya, yang berjibaku melawan dingin dan sisa gerimis, memastikan sampah plastik hingga sisa kemasan makanan lenyap seketika.
Kecepatan respon ini menjadi catatan penting. Di mata Fitri Handayani, petugas kebersihan Siring Laut telah memberikan standar baru bagi penyelenggaraan event di Kalimantan Selatan.
Sebuah kerja senyap yang berhasil membuktikan, pesta boleh meriah, tetapi kebersihan dan citra kota tak boleh ternoda. Mereka adalah pahlawan yang bekerja di balik layar, mengembalikan kemilau Siring Laut dari tumpukan sampah sisa perayaan. (***)
Penulis: Jumadil
