![]() |
Bunda Literasi Buka kegiatan |
AMUNTAI - Bunda Literasi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Murniati Sahrujani, menyebut transformasi perpustakaan bukan hanya tentang buku, tetapi tentang peningkatan kualitas hidup masyarakat, melalui akses pengetahuan, keterampiran dan ruang pemberdayaan.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Pelatihan Kreasi Anyaman Purun Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan HSU, yang turut dihadiri Sekretaris Dinas Perpustakaan HSU, Moch Arifil, Sekretaris Kecamatan Haur Gading, Kepala Desa Sungai Limas serta peserta pelatihan, bertempat di Kantor Desa Sungai Limas Kecamatan Haur Gading, Senin (21/7/2025).
"Pelatihan anyaman purun ini adalah bukti nyata bahwa perpustakaan mampu menjadi pusat belajar yang relevan dengan kebutuhan masyarakat kita," ucapnya.
Selain itu Bunda Literasi HSU Hj Murniati Sahrujani menuturkan, keterampilan anyaman purun tidak hanya tentang mengolah tanaman purun menjadi berbagai macam kerajinan tangan saja, akan tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
"Saya mengajak kepada semua peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan semangat, fokus dan terbuka pada ilmu baru, jangan ragu untuk bertanya, mencoba dan berbagi pengalaman, jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan rasa percaya diri," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Perpustakaan HSU, Moch Arifil menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan strategis nasional yakni TPBIS atau Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
"Tentunya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengetahuan masyarakat terhadap literasi, kita mempunyai nilai seperti dalam anyaman purun, maka itu melalui kegiatan pelatihan ini agar dimanfaatkan guna menambah skill, baik itu tekhnik penganyaman maupun pemasarannya," ungkapnya.
Selain itu ia menambahkan, dalam peraturan pemerintahperpustakaan telah menerapkan literasi berbasis inklusi sosial, yang tidak hanya terfokus pada kemampuan membaca ataupun menulis saja, akan tetapi dilihat dari sisi sosial dan budaya yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.
"Literasi berbasis inklusi sosial akan menyesuaikan dengan keadaan, kultur masyarakat dan masing-masing daerah sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat," pungkasnya.
Adapun pada kegiatan yang diikuti oleh masyarakat Desa Sungai Limas ini, menghadirkan Ahmad Baihaki dan Mariana sebagai Instruktur dari Puruncraft.
Sumber: Diskominfo dan Prokopim Setda HSU
Uploder: Tim