![]() |
Momen pembukaan kegiatan oleh Ka Disdikbud HSU Rahman Heriadi |
AMUNTAI – Mengawali tahun ajaran baru 2025–2026, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan In Service Training 1 (IN-1) Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) serentak di berbagai kabupaten/kota.
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), pelatihan gelombang pertama berlangsung di SMKN 2 Amuntai dari 16 hingga 20 Juli 2025.
Sebanyak 34 tenaga pendidik mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 24 guru SD, 8 guru SMP, dan 2 guru SMA. Tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi digital pendidik untuk menghadapi perkembangan teknologi serta tantangan pembelajaran abad ke-21.
![]() |
Foto bersama usai pembukaan kegiatan |
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Rahman Heriadi, S.STP., M.Si., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap program ini.
“Kemajuan teknologi sangat pesat. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk membekali para guru kita dengan keterampilan yang relevan agar mampu membimbing siswa menghadapi masa depan,” ujarnya.
Turut hadir dalam pembukaan acara yaitu Kepala Bidang GTK Disdikbud HSU serta perwakilan dari BGTK Provinsi Kalsel.
Pelatihan dipandu oleh dua Fasilitator Nasional KKA dari Kemendikdasmen, yakni Hafizatul Munirah, S.Pd. untuk jenjang pendidikan dasar, dan Muhammad Khaidir, S.Kom. untuk jenjang pendidikan menengah.
Selama pelatihan, peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Banyak di antara mereka mengaku mendapatkan pemahaman baru, terutama dalam meluruskan miskonsepsi umum seperti anggapan bahwa koding hanya untuk calon programmer, atau bahwa Kecerdasan Artifisial (KA) selalu rumit dan tidak relevan dengan dunia pendidikan.
Peserta juga diperkenalkan dengan *unplugged coding*, metode belajar konsep pemrograman tanpa perangkat digital, yang sangat cocok untuk jenjang dasar.
Pelatihan ini disusun dalam empat pilar utama yang membentuk kerangka kompetensi AI secara menyeluruh:
1. Pola Pikir Berpusat pada Manusia (Human-Centered Mindset)
Peserta diajak memahami bahwa teknologi harus membantu dan memberdayakan manusia, khususnya dalam konteks pendidikan.
2. Etika Kecerdasan Artifisial
Guru dibekali wawasan tentang implikasi sosial KA, mulai dari isu bias, privasi, transparansi hingga akuntabilitas.
3. Teknik dan Aplikasi KA
Materi mencakup pengenalan *Machine Learning*, *Natural Language Processing* (NLP), dan *Computer Vision* dalam konteks praktis dan pembelajaran.
4. Desain Sistem KA
Peserta diajak merancang solusi berbasis KA, mulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data, hingga pengujian algoritma, dengan pendekatan *plugged* dan *unplugged*.
Melalui pelatihan ini, para guru di HSU diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan mengajar koding dan KA, tetapi juga mampu membentuk generasi muda yang inovatif dan adaptif terhadap tantangan teknologi masa depan.
Sumber: Rilis Disdikbud HSU dan Prokopim
Uploder: Tim