Jakarta - Info Publik News. Presiden
Republik Indonesia Ke Tiga , Bachruddin Jusuf
Habibie berpulang ke Rahmatullah dalam usia 83 tahun pada Rabu (11/09/2019)
pukul 18.05 WIB setelah sempat menjalani
perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, selama sepekan.
Wafatnya
Habibie meninggalkan kesedihan mendalam tidak hanya bagi keluarga, tapi juga
bangsa Indonesia. Sosok murah senyum itu bukan hanya dikenal sebagai negarawan,
tapi juga teknokrat dan cendekiawan muslim.
Rencananya,
Habibie akan dimakamkan di kavling 121 Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,
Kamis (12/09/2019).
Sebagai
seorang yang pernah menjabat sebagai presiden, Habibie memang berhak untuk
dimakamkan di TMP Kalibata.
Namun
ternyata, bukan itu saja alasan Habibie dikebumikan di sana karena jau sebelum kesehatannya menurun, beliau sudah menentukan lokasi pusaranya kelak.
Kala
itu, Mei 2010, istri Habibie, Hasri Ainun Besari meninggal dunia. Jenazahnya
dimakamkan di TMP Kalibata kavling 120.
Saat
itu, Habibie mengizinkan jenazah Ainun untuk dimakamkan di sana dengan syarat
kavling di sebelah pusara Ainun harus dikosongkan. Petakan tanah itu hanya
boleh ditempati oleh jenazahnya nanti.
Habibie
juga menjadi Presiden Indonesia pertama dan satu-satunya yang dimakamkan di TMP
Kalibata.
Sebelum
Habibie, tiga presiden Indonesia yang lebih dahulu berpulang, dimakamkan di
pemakaman yang berbeda-beda.
Presiden
pertama Indonesia, Ir. Soekarno yang wafat pada 21 Juni 1970 dikebumikan di
Blitar, Jawa Timur. Lalu Presiden ke-2 Soeharto, dimakamkan di kompleks
pemakaman Astana Giribangun di Karanganyar, Jawa Tengah.
Di
pemakaman ini juga, dikuburkan Istri Soeharto, Siti Hartinah atau biasa
dipanggil Ibu Tien Soeharto.
Sedangkan
Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dimakamkan di pemakaman keluarga
besarnya di Jombang, Jawa Timur.
Gus
Dur yang wafat pada 30 Desember 2009 itu dimakamkan satu area dengan makam
ayahnya KH. Wahid Hasyim dan kakeknya KH. Hasyim Asyari yakni di kompleks
pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.