![]() |
| Wabup HSU Hero Setiawan saat menjadi pembicara Seminar Nasional di UNISKA Kalimantan Selatan |
Banjarmasin - Wakil Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Hero Setiawan atau yang akrab disapa Iwan Alabio, menghadiri sekaligus menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Transformasi Pertanian dan Perikanan Berbasis Ekonomi Hijau untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan, yang digelar oleh Fakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari, Senin 25 November 2025, bertempat di Best World Kindai Hotel Banjarmasin.
Dalam paparannya, Wabup Iwan Alabio memaparkan kondisi geografis dan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ia menjelaskan bahwa HSU merupakan daerah tanpa pegunungan dan didominasi wilayah rawa.
“HSU itu tidak ada gunung, banyak rawa, dengan luas wilayah 91.000 hektar dan 89 persennya adalah rawa,” ujarnya.
Iwan Alabio menegaskan bahwa potensi unggulan HSU yang telah tumbuh secara alami adalah itik atau bebek Alabio, yang sudah lama dikenal sebagai komoditas khas daerah. Produksi telurnya tergolong tinggi, berkualitas baik, dan memiliki kandungan nutrisi yang sangat potensial untuk pencegahan stunting.
Lebih lanjut, Wabup Iwan mengungkapkan tantangan besar yang kini dihadapi HSU, yaitu 23.000 hektar lahan pertanian yang tidak dapat digunakan karena ditumbuhi gulma atau “rumput jablay” yang tumbuh sangat masif.
Namun, gulma tersebut ternyata memiliki potensi besar.
“Setelah diskusi dan kini masih dalam tahap penelitian, gulma ini punya potensi sebagai pakan ikan bahkan bahan obat. Para peternak kerbau rawa pun sudah mencoba memberikan gulma ini kepada ternak mereka, dan hasilnya tidak ditemukan cacing dalam tubuh kerbau itu. Artinya gulma ini punya potensi sebagai pakan ternak tinggi protein,” jelasnya.
Ia berharap hasil penelitian nantinya dapat menjadi terobosan besar bagi transformasi ekonomi hijau di HSU. "Kalau gulma ini memang bagus untuk ternak, maka HSU akan menyulap gulma menjadi surga bagi para peternak,”tegasnya.
Menutup paparan, Wabup Iwan Alabio menyampaikan permohonan dukungan dari seluruh civitas akademika. " Kami mohon doa dan bantuan para akademisi untuk membangun Hulu Sungai Utara,”tutupnya.
Seminar nasional ini menjadi momentum penting untuk menghubungkan akademisi, pemerintah daerah, dan pelaku sektor pertanian-perikanan dalam merumuskan langkah-langkah strategis menuju kedaulatan pangan berbasis ekonomi hijau di Kalimantan Selatan.
TIM PROKOPIM SETDA HSU
