 |
| Meriah. |
KOTABARU- Siring Laut Kotabaru pada Jumat (24/10) malam mendadak dipenuhi lautan manusia dan gelombang nostalgia.
Bintang pop lokal yang sudah menasional asal Barabai Kalimantan Selatan, Syahriadi, tampil memukau sebagai magnet utama Festival Ajang Kreatifitas Bamega (AKRAB) 2025.
Penampilannya berhasil membuat ribuan masyarakat tumpah ruah dan larut dalam kegalauan massal.
Penyanyi yang namanya telah menasional dari Kalimantan Selatan ini berhasil menghipnotis penonton dengan tembang-tembang andalannya.
Puncak emosi terjadi saat Syahriadi menyanyikan lagu "Kada Pacang Lagi," sebuah lagu yang langsung memicu nostalgia dan haru.
Dalam balutan melodi yang manis, Syahriadi menceritakan kisah dibalik lagu tersebut adalag sebuah kisah pahit tentang seorang laki-laki yang cintanya tidak direstui orang tua sang kekasih.
Yang lebih menyakitkan, ternyata sang kekasih akhirnya bersanding dengan temannya sendiri. Kisah tragis ini sukses menyentuh hati penonton yang berdesakan di Siring Laut.
Kehadiran Syahriadi disambut antusias oleh para penggemar setianya. Julianayah, salah satu warga Kotabaru yang mengidolakan Syahriadi, mengaku sangat senang.
"Saya sangat mengidolakan Syahriadi ini," ujarnya, penuh kegembiraan.
Menurutnya, pemilihan bintang tamu putra asli Kalimantan Selatan ini sangat tepat dan membuat Festival AKRAB 2025 menjadi lebih istimewa.
"Sangat cocok, karena bintang tamunya juga putra dari Kalimantan Selatan," tambah Julianayah, memberikan rasa bangga pada panggung festival lokal.
Di pihak penyelenggara, H Rudi Nugraha, Kepala Bidang Event, Pertunjukan, dan Ekraf Disparpora Kotabaru, merasa puas melihat respons positif masyarakat.
"Alhamdulillah, Festival AKRAB 2025 ini mendapatkan respon positif masyarakat yang sangat luar biasa," kata Rudi.
Tingginya animo penonton pada penampilan putra daerah ini menjadi indikator suksesnya event yang bertujuan memajukan ekonomi dan kreativitas masyarakat Bumi Saijaan.
Malam itu, Siring Laut bukan hanya menjadi panggung musik, tetapi juga perayaan terhadap bakat dan identitas Banua.
Reporter: Jumadil.
