![]() |
Festival Ajang Kreatif Bamega 2025 |
KOTABARU- Di tepi Obyek Wisata Siring Laut, yang biasanya dipenuhi deru ombak, kini bergema harapan baru. Ratusan produk dan ide brilian berkumpul, menjadi wajah Festival Ajang Kreatifitas Bamega (AKRAB) 2025.
Dengan mengusung tema ambisius, "Kotabaru Hebat, Ekraf Banua Melesat," festival yang dihelat sejak Selasa (21/10) hingga Minggu (25/10) ini adalah pernyataan tegas Pemerintah Kabupaten Kotabaru kreativitas masyarakat wajib menjadi bahan bakar kesejahteraan.
Festival AKRAB, yang sekaligus menyemarakkan Pekan Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas), bukan sekedar pameran stand atau hiburan akhir pekan.
Ini adalah upaya nyata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) bersama Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) untuk menjadi sahabat bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar berani melompat lebih tinggi.
Kepala Disparpora Kotabaru, Sonny Tua Halomoan, yang membuka acara, menegaskan bahwa tema tersebut adalah mantra sekaligus fakta.
"Kotabaru Hebat adalah sebuah fakta. Kita hebat karena budaya kita yang kaya, alam yang indah, dan manusia-manusianya yang tangguh," ujarnya, disambut riuh tepuk tangan.
Sonny menekankan, inilah saatnya menggeser paradigma. Kreativitas tidak lagi boleh hanya berhenti sebagai hobi atau karya seni pribadi, melainkan harus bertransformasi menjadi lokomotif ekonomi baru yang mampu mensejahterakan masyarakat luas.
Sebelum pembukaan resmi, Sonny bersama Camat Pulau Laut Utara, Camat Pulau Laut Sigam, dan Ketua DPC Gekraf Kotabaru menyempatkan diri menyusuri lorong-lorong pameran yang dipenuhi produk unik. Ini adalah simbol komitmen Pemkab hadir dan melihat langsung denyut nadi ekonomi kreatif warganya.
Komitmen Disparpora terhadap kemajuan Ekraf Kotabaru diwujudkan hingga ke ranah hukum. Melalui festival AKRAB, Disparpora berjanji akan mengawal karya-karya masyarakat hingga memperoleh sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Jika nanti melakukan sebuah karya dan karya itu asli milik Bapak Ibu, kita patenkan, kita sertifikatkan masuk dalam hak atas kekayaan intelektual, sehingga tidak bisa diakui orang lain, daerah lain, bahkan negara lain," jelas Sonny.
Baginya HAKI menjadi perisai bagi ide-ide lokal agar tidak dicaplok, sekaligus menaikkan nilai jual dan daya saing produk.
Festival ini pun dirangkai dengan kegiatan edukatif mulai dari workshop hingga bimbingan teknis (bimtek). Ini adalah investasi pengetahuan yang mengubah bakat mentah menjadi kecakapan bisnis yang profesional.
Mengakhiri sambutannya, Sonny Tua Halomoan memberikan ajakan yang menggugah hati, layaknya komandan yang memberikan bahan bakar pada pasukannya.
"Mari kita ramaikan dan apresiasi karya mereka. Yang paling penting, mari kita beli produk-produk lokal kebanggaan kita. Dukungan kita adalah bahan bakar bagi mereka untuk terus melesat," ajaknya.
Reporter: Jumadil.