Notification

×

Iklan

Iklan

Kebakaran Hutan Dan Kabut Asap

Monday, April 20, 2020 | 20 April WIB Last Updated 2020-04-22T03:17:25Z
#GEOGRAFI KELAS XI - INFO PUBLIK NEWS. Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia karena memiliki area hutan yang sangat luas  sebagai penghasil oksigen bagi umat manusia. 

Namun seiring marak pembukaan areal tambang  dan  kasus kebakaran hutan membuat area hutan di Indonesia makin menyempit. 

Pada belajar dirumah kali ini kita akan membahas materi tentang Jenis dan Karakteristik Bencana Alam : Kebakaran Hutan,Lahan dan Kabut Asap. 

Bencana kebakaran hutan/lahan yang menimbulkan kabus asap  yang terjadi pada musim kemarau telah dianggap masyarakat di berbagai daerah sebagai agenda tahunan. 

Bencana tersebut  sering terjadi di wilayah seperti Pulau Sumatera dan Kalimantan bahkan untuk kabut asap juga sampai ke negara Singapura dan Malaysia.

Dari beberapa kasus yang terjadi , kebakaran hutan merupakan ulah tangan manusia yang memang disengaja untuk membuka lahan atau memperluas areal perkebunan seperti sawit. 


Membakar lahan memang cara yang praktis dan murah untuk membersihkan areal yang akan ditanami sawit  hingga palawija.  

Divisi Kampanye Lingkungan Hidup (Walhi) ditahun 2015 mencatat bahwa Indonesia telah mengalami kehilangan luas hutan sebesar 2,6 hektar. 

Selain itu, jumlah korban yang terpapar asap mencapai 40 juta orang dan 500 ribu di antaranya terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). 



Berbagai upaya telah dilkukan pemerintah untuk penanggulangan kabut asap ini seperti pembentukan Satgas Karhutla hingga menindak tegas para pelaku pembakaran hutan dan lahan dengan tuntutan pidana.



Akan tetapi, terkadang kebakaran hutan juga bisa disebabkan oleh faktor alam seperti akibat embusan angin disaat panas terik matahari yang akhirnya membakar ilalang . 



Berikut adalah Penyebab Kebakaran Hutan dan Cara Penanggulangannya :

A. Kebakaran yang Disebabkan oleh Alam
Ada beberapa kejadian alam yang bisa menyebabkan kebakaran hutan terjadi. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam biasanya tidak menimbulkan dampak luas. 

Dan biasanya, kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam tidak menimbulkan kerugian sebesar kebakaran hutan yang disebabkan oleh kesengajaan manusia. 

Berikut beberapa kejadian alam yang bisa memicu timbulnya kebakaran hutan :
  1. Musim kemarau panjang. Musim kemarau yang berkepanjangan dapat berakibat naiknya suhu di berbagai wilayah termasuk hutan. Suhu yang tinggi tersebut dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.
  2. Sambaran petir. Sambaran petir juga dapat berpotensi menyebabkan kebakaran hutan. Perubahan iklim yang terjadi akibat penyebab pemanasan global juga bisa menyebabkan seringnya sambaran petir itu terjadi.
  3. Aktivitas vulkanis. Hal ini dapat terjadi di wilayah pegunungan berapi. Wilayah hutan di gunung berapi dapat terbakar ketika aktivitas vulkanis itu terjadi. Misalkan saja ketika gunung berapi meletus, lahar dari gunung berapi tersebut mengenai hutan di lingkungan gunung berapi itu sehingga hutan mengalami kebakaran.
  4. Ground fire. Ground fire merupakan kebakaran yang terjadi di dalam lapisan tanah. Musim kemarau berkepanjangan merupakan penyebab dari kebakaran dalam tanah ini. Biasanya, kebakaran ini terjadi di daerah yang memiliki lahan gambut sehingga lahan gambut tersebut terbakar ketika suhu udara naik seiring kemarau panjang yang terjadi.
Meskipun kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam sangat mungkin terjadi, sayangnya bencana kebakaran hutan yang melanda Indonesia setiap tahunnya merupakan bencana yang terjadi akibat kesengajaan manusia.

B. Kebakaran yang Disebabkan Kesengajaan Manusia

Berikut ini penjelasan mengenai penyebab kebakaran hutan akibat faktor manusia.
  1. Pembakaran lahan tidak terkendali akan memberikan dampak akibat hutan gundul. Pembakaran lahan yang tidak terkendali sehingga merembet meluas ke lahan hutan merupakan penyebab kebakaran hutan yang terjadi akibat kesengajaan manusia. Pembukaan lahan perkebunan biasanya merupakan latar belakang dilakukannya pembakaran lahan. Dalam skala kecil, kebakaran ini masih bisa diatasi. Sayangnya, jika kebakaran ini merupakann ulah perusahaan besar dan dalam skala besar, akan sangat sulit untuk memadamkan api dalam kebakaran. Kebakaran seperti ini akan sangat berbahaya ketika terjadi di lahan gambut atau rawa.
  2. Konflik antara perusahaan dan masyarakat pemilik lahan. Perusahaan yang ingin mengambil alih lahan dari masyarakat pemilik lahan biasanya melakukan pembakaran terhadap lahan yang disengketakan. Pembakaran lahan dapat berakibat lahan menjadi terdegradasi sehingga nilai lahan berkurang. Dengan cara tersebut, perusahaan akan lebih mudah merebut lahan dari masyarakat yang memiliki lahan.
  3. Protes oleh penduduk lokal. Penduduk lokal yang merasa lahannya direbut juga sering melakukan pembakaran lahan sebagai bentuk protes karena perusahaan perkebunan merebut lahan milik mereka.
  4. Faktor ekonomi masyarakat lokal. Masyarakat lokal yang ingin membuka lahan dan hanya memiliki sedikit biaya biasanya melakukan cara instan untuk membuka lahan. Mereka membakar hutan untuk membuka lahan baru. Cara tersebut dianggap lebih mudah dan murah meski akibat yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan dan akan lebih mudah menjadi penyebab pencemaran udara.
  5. Kurangnya penegakan hukum. Meskipun aturan mengenai pembakaran hutan jelas-jelas dilarang, namun karena hukum yang diberikan bagi yang melanggar masih sangat lemah, akibatnya banyak juga oknum yang melanggar aturan dan membakar hutan secara besar-besaran untuk membuka lahan. Hal tersebut biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar.
  6. Meninggalkan bekas api unggun atau membuang puntung rokok di hutan. Hal ini biasa terjadi ketika seorang pendaki gunung atau seseorang yang melakukan perjalanan dalam hutan. Api unggun yang dinyalakan biasanya ditinggalkan begitu saja sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran.

C. Dampak Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan berdampak negatif baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan manusia. Berikut dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan.
  1. Bencana banjir yang melanda terjadi karena hutan mengalami kebakaran dan berakibat pada gundulnya hutan sehingga tidak mampu menyimpan cadangan air saat musim penghujan yang akan menjadi penyebab tanah longsor.
  2. Musnahnya flora dan fauna yang hidup di hutan.
  3. Tersebarnya emisi gas karbondioksida ke udara. Asap yang timbul akibat kebakaran hutan dalam skala besar menguap ke lapisan atmosfer dan berpotensi menyebabkan pemanasan global.
  4. Bahan baku industri yang menggunakan kayu atau bahan lain dari hutan akan berkurang jumlahnya karena hutan yang terbakar.
  5. Asap dari pembakaran hutan dapat menyebabkan penyakit seperti ISPA dan membuat jarak pandang menjadi berkurang karena kabut asap.
  6. Kebakaran juga dapat menyebabkan berkurangnya sumber air sehingga kekeringan bisa menjadi bencana yang mengikuti kebakaran hutan.
D. Cara Menanggulangi Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dalam cakupan yang luas bisa berdampak buruk pada lingkungan dan juga kesehatan masyarakat. Untuk itu, penting kiranya kita mengetahui cara menjaga kelestarian hutan serta mencegah maupun menanggulangi kebakaran hutan agar bencana tersebut tidak merusak lingkungan. 

Beberapa cara yang cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi kebakaran hutan antara lain:
  1. Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang cukup tinggi yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Wilayah titik api ini harus diperhatikan ketika kemarau panjang terjadi.
  2. Tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan.
  3. Tidak membuang puntung rokok secara sembarangan di hutan.
  4. Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan. Api unggun harus dipadamkan terlebih dahulu jika ingin meninggalkan hutan.
  5. Melakukan patroli hutan secara berkala untuk mengecek kondisi hutan.
  6. Melakukan pemotretan citra secara berkala terutama di wilayah dengan titik api yang tinggi.
  7. Menyediakan mobil pemadam kebakaran yang siap untuk digunakan.
  8. Apabila terjadi kebakaran hutan berskala kecil, maka lakukan penyemprotan secara langsung ke daerah yang terbakar.
  9. Jika kebakaran terjadi dalam skala besar, maka lakukan penyemprotan air dari udara menggunakan helikopter juga membuat hujan buatan.    

KLIK ABSEN HADIR DISINI
TEKUN BELAJAR MEMPERLUAS ILMU


×
Berita Terbaru Update