Notification

×

Iklan

Iklan

Ustad Abdul Somad Ditangkap Polisi Terkait Penistaan Agama

Sunday, August 18, 2019 | 18 August WIB Last Updated 2019-08-18T14:42:26Z

Kupang - Info Publik News. Kabid Humas Polda NTT , Kombes Pol Jules Abraham Abast yang mengatakan terkait laporan Brigade Meo NTT  terkait Ustad Abdul Somad (UAS) , pihaknya  belum ada satu pun laporan  yang diterima oleh Polda NTT.

“Bisa saja, ormas itu datang untuk sebatas konsultasi atau memang laporannya belum diterima sehingga nomor LP belum dikeluarkan” jelas Jules.


Jules juga menegaskan bahwa sebuah foto yang diunggah akun Ganda Septiandi Sitanggang dalam sebuah grup/halaman media sosial yang  menggambarkan UAS ditangkap dan tengah digiring polisi  merupakan hoaks.

Itu foto Kapolda Sulsel yang lama,  Irjen Pol Umar SeptonoSekarang dan beliau sudah pindah ke Mabes Polri. Mungkin itu waktu UAS datang mau ceramah di Sulsel,” kata Jules.
 


Sementara UAS sudah tahu dirinya dilaporkan ke Polda NTT terkait ceramah dia mengenai salib dan patung.

UAS pun memberikan respons dan penjelasan soal ceramah yang dia lakukan itu melalui video yang diposting dalam chanel YouTube FSRMM TV dengan judul video 'Klarifikasi Tentang Anggapan Ustadz Abdul Somad Menghina Kristen/ Menghina Salib' pada tanggal 18 Agustus 2019.

Pada ceramahnya  dalam rangka Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2019 di Desa Simpang Kelayang Masjid At-Taqwa , klarifikasi disampaikan UAS pada menit ke 5.00 hingga 6.40.

"Saya sudah dilaporkan ke Polda NTT karena dianggap penistaan agama," kata Ustaz Somad di depan jemaah.

Ustaz Somad kemudian memberikan 3 penjelasan, yakni:
1. Itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-membuat untuk merusak hubungan (Ustaz Somad menjawab pertanyaan salah satu jemaah Masjid dalam sesi tanya jawab kala itu)
2. Pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV, tapi untuk interen umat Islam menjelaskan pertanyaan tentang patung dan kedudukan Nabi Isa alaihissalam untuk orang Islam dalam Quran dan sunnah nabi

3. Pengajian itu 3 tahun yang lalu, sudah lama di kajian subuh di Masjid An-Nur Pekanbaru, karena saya rutin pengajian di sana. 1 Jam pengajian diteruskan tanya jawab, tanya jawab. Kenapa diviralkan, kenapa dituntut sekarang?

UAS kemudian menegaskan, dia tak takut karena laporan polisi ini karena dia merasa tak salah.

"Sekarang, saya serahkan pada Allah SWT, sebagai warga negara yang baik saya tak akan lari, saya tak akan mengadu, saya tidak akan takut, saya tidak merasa salah. Saya tidak ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa," tutup dia.

Seperti ramai dimedia sosial ,  dua organisasi massa Katolik di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, yakni Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere melaporkan UAS ke Mapolres Sikka pada Sabtu (17/08/2019) sore.


Penyebabnya, diduga karena UAS telah menistakan salib dan patung yang merupakan simbol agama Katolik dan Kristen Protestan dalam ceramahnya yang kini tersebar luas di media sosial.

Selain memasukkan laporan tertulis, Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI, Filipus Kako Pati, juga membacakan alasan pihaknya melaporkan Ustaz Abdul Somad.

Filipus Kako Pati mengatakan, konten tausiyah Ustaz Abdul Somad yang diunggah di akun instagram @kajianustadzsomad itu memuat poin penistaan terhadap agama Kristen karena dianggap menghina simbol keselamatan umat nasrani, yaitu patung dan salib.

Dalam video tersebut, UAS dinilai berulang kali menyampaikan penghujatan terhadap simbol salib dengan menyatakan di dalam salib terdapat jin kafir yang bersemayam. Oleh karena itu, DPC PMKRI Cabang Maumere dan Forkoma PMKRI melaporkan UAS ke Polres Sikka , namun laporan itu belum diterima oleh polisi. Hal itu terlihat dari belum adanya nomor LP yang diterbitkan polisi.


×
Berita Terbaru Update