Depok -  Suasana duka  menyelimuti rumah alm Bripka Rachmat 
Effendy (41)  di Perumahan Permata Tapos Residence, Jalan
 Tunas Karsa, Cilodong, Kota Depok.  Sang istri korban, Neni Sukaesih yang begitu terpukul terus memeluk peti jenazah suaminya dan  tak 
henti memanggil-manggil nama suaminya. Beberapa rekan dan kerabat pun 
berupaya menenangkannya.
Kakak kandung korban, Deni Syahputra, mengatakan bahwa adiknya 
merupakan sosok yang sering membantu keluarga. "Di tempat kerjanya pun 
sama, suka membantu dan selalu perhatian," ucapnya sambil terisak. 
Namun meski keluarga telah mengikhlaskan kepergian Bripka Rachmat 
Effendy  , dia meminta proses hukum 
tetap berlanjut. "Saya minta seadil-adilnya, pelaku harus dihukum," tegasnya.
Sebelumnya Bripka Rahmat Effendy  anggota 
Samsat Polda Metro Jaya meregang nyawa setelah diberondok tujuh peluru dari pistol  Brigadir Rangga 
Tianto (31)  di Mapolsek Cimanggis , Kamis  (25/07/2019) malam.
Kejadian berawal saat Bripka Rahmat Effendy yang juga Ketua Pokdarkamtibmas di Kelurahan Sukamaju Baru, Depok 
menerima laporan tentang aksi tawuran diwilayah tersebut kemudian berinsiatif  
membubarkan tawuran. 
Korban  berhasil mengamankan seorang remaja berinisial 
FZ  beserta celuritnya dan membawanya ke  ke Polsek Cimanggis. 
Tak lama kemudian  orang tua FZ , Zulkarnaen datang bersama adiknya Brigadir  Rangga Tianto ke Mapolsek
 Cimanggis. 
Mereka 
meminta proses hukum terhadap FZ tidak dilanjutkan dan diserahkan untuk mereka bina. 
Tentu saja 
permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh korban sebab proses hukum sedang berjalan mengingat korban  sebagai pelapor. 
Keadaan sempat memanas, Brigadir  Rangga Tianto akhirnya keluar dari ruang SPK. 
Ternyata Brigadir  Rangga Tianto mempersiapkan pistol yang biasa dibawa ketika berdinas ,  kemudian masuk lagi ke ruangan dengan pistol  di genggaman. 
Tanpa 
banyak basa basi Brigadir  Rangga Tianto memberondong tubuh korban  sebanyak tujuh kali menghantam bagian dada, punggung, bokong, dan paha . 
Bripka Rahmat Effendy langsung meninggal seketika di 
tempat itu dan  Brigadir  Rangga Tianto langsung diamankan Provos. 
