Notification

×

Iklan

Iklan

Pernyataan Sikap BEM & Aktivis ULM Atas Banyolan Menristek Dikti

Thursday, March 14, 2019 | 14 March WIB Last Updated 2019-03-13T23:39:09Z
IPN - Banjarmasin. Banyolan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir saat memberikan  kuliah umum bertema ‘Meningkatkan Kinerja Tridharma Perguruan Tinggi di Era Disrupsi’ di Lecture Theater Universitas Lambung Mangkurat (ULM)  pada Selasa (05/03/2019) pekan lalu berbuntut panjang. 

Saat dipenghujung kuliah , Nasir melontarkan pernyataan politis agar civitas akademika ULM tidak mencoblos dua ketika Pemilu 2019.

“Jangan nyoblos dua, nyoblos dua itu batal , nyoblos itu cukup satu saja,” kata Nasir.

Satu pekan berlalu, kelakuan Menteri Nasir agaknya berbuntut panjang setelah  Badan Eksekutif Mahasiswa ULM dan para aktivis kampus kuning itu melayangkan protes keras atas sikap Menteri Mohamad Nasir karena banyolan politiknya menjurus tidak netral di dalam kampus.

Para aktivis ULM menggelar audiensi bersama pihak Rektorat ULM di Student Center ULM, Selasa (12/3/2019) siang. 

Audiensi ini dihadiri oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas hingga fakultas. Sementara, dari pihak rekrorat diwakili Wakil Rektor III ULM, Muhammad Fauzi.

Berikut Pernyataaan sikap BEM ULM dan Aktivis ULM  :
Kampus sejatinya sebagai sarana pendidikan yang murni melahirkan para akademika akademika yang berintgeritas dan berintelektual guna untuk membuat masa depan bangsa yang lebih baik, namun hal ini kami melihat dan mendengar sendiri dari laporan kawan kawan yang merasa resah dengan ucapan yang disampaikan oleh bapak Muhammad nasir selaku Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang menyampaikan sebuah kalimat yang berbau politik atau kampanye terselubung walaupun sebatas gurauan, namun hal itu menurut kawan kawan mahasiswa ULM tidak pada tempatnya dan kata kata nya pun terkesan untuk memilih salah satu capres dan cawapres mengingat ini tahun politik. 
Hal ini bisa berakibat perpecahan diantara mahasiswa dan menciderai sebagai pencetak para akademika akademika dan harus netral serta bebas dari intervensi dari pihak manapun. Maka dalam hal ini kami dari Keluarga Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat menyatakan sikap sebagai berikut :
  1. Menyayangkan kalimat yang di ucapkan Menteri Menrestekdikti Bapak Muhammad Nasir dengan verbatim “jangan nyoblos dua, nyoblos dua itu batal ( nda sah ), nyoblos itu cukup satu saja ” dan juga barcode yang dibagikan Bapak Muhammad Nasir yang berisi kinerja Pak Jokowi yang kemudian tidak sesuai dengan Tema Acara tersebut. Karena hal 2 itu ‘dapat menimbulkan penggiringan opini serta mengakibatkan kegaduhan dan keresahan.
  2. Mendesak rektor untuk segera memberikan keterangan terkait poin pertama
  3. Menolak kampus sebagai wilayah kampanye sesuai dengan Undang-undang pemilu No 7 tahun 2017 pasal 280 ayat satu huruf h tentang pelaksana, peserta, dan tim kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan
  4. Meminta rektor sebagai perwakilan universitas untuk memastikan setiap kegiatan atau acara kampus bebas dari kampanye terselubung
Demikian pernyataan sikap ini kami buat dengan harapan Kejadian seperti ini tidak akan akan terulang lagi di waktu yang akan datang.


×
Berita Terbaru Update