IPN - Pilpres. Debat
perdana Pemilihan Presiden (Pilpres) antara pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf dan pasangan 02 Prabowo-Sandi yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan
digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/01/2019) malam ini .
Dalam
debat nanti , kedua pasangan capres-cawapres akan beradu visi misi serta
program-program kerja yang mengangkat
sejumlah isu yakni Hukum, HAM, Korupsi
dan Terorisme yang akan diuji oleh para
panelis .
KPU
menjabarkan bahwa debat Pilpres 2019 edisi perdana akan terdiri dari enam segmen.
Pada
segmen pertama, kedua pasngan capres-cawapres akan lebih dulu menyampaikan visi
misi dimana kedua pasangan akan menyampaikannya secara bergantian sesuai dengan
nomor urut dengan total durasi keduanya 21 menit 15 detik.
Segmen
kedua akan dilanjutkan dengan pendalaman visi misi sesuai tema yang berdurasi total 24 menit enam
detik. Di segmen ini juga dibagi dalam
empat sesi, dimana masing-masing sesi masing-masing paslon akan mendapat
pertanyaan dari moderator, dengan dimulai dari pasangan nomor urut 02. Selanjutnya,
kedua paslon akan saling menanggapi jawaban dari paslon sebelumnya.
Demikian
juga untuk segmen ketiga yakni pendalaman visi misi sesuai tema yang berdurasi total 24 menit enam
detik. Di segmen ini juga dibagi dalam
empat sesi, dimana masing-masing sesi masing-masing paslon akan mendapat
pertanyaan dari moderator, dengan dimulai dari pasangan nomor urut 01. Selanjutnya,
kedua paslon akan saling menanggapi jawaban dari paslon sebelumnya.
Di
segmen keempat , masing-masing pasangan akan saling bertanya kepada pasangan
lainnya dengan tema hukum dan HAM di sesi satu dan dua.
Di
segmen kelima , masing-masing pasangan
akan saling bertanya kepada pasangan lainnya dengan tema korupsi dan terorisme di sesi satu dan
dua.
Terakhir
debat Pilpres 2019 edisi perdana ini di segmen keenam akan ditutup dengan dimana masing-masing
pasangan menyampaikan pemaparan tertutup.
Pada
debat nanti kemungkinan pasangan
Jokowi-Ma’ruf akan lebih banyak diserang dengan isu terorisme mengingat selama ini ia dikenal berseberangan dengan
kelompok Islam yang lebih dekat dengan kubu oposisi. Pasangan ini juga dianggap menjadi biang kriminalisasi ulama
dari kubu oposisi termasuk salah satunya
pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sedangkan
Prabowo Subianto diyakini akan kembali
diserang dengan isu pelanggaran HAM masa lalu terutama terkait tragedi Mei 98 dan penculikan aktivis yang berusaha menurunkan Presiden Soeharto.