Notification

×

Iklan

Iklan

BPBD HSU Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Hadapi Puncak Musim Hujan

Thursday, December 18, 2025 | 18 December WIB Last Updated 2025-12-18T02:41:50Z

 

Kepala Pelaksana BPBD HSU


AMUNTAI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mengeluarkan imbauan kewaspadaan terkait potensi penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, meliputi banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor (Batingsor). Langkah ini diambil menyusul meningkatnya curah hujan sebagai upaya antisipasi menghadapi puncak musim hujan pada November–Desember.


Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSU, H. Syamrani, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi dan mitigasi dengan memperkuat koordinasi lintas sektor, mulai dari TNIPolri, perangkat desa, hingga instansi terkait lainnya. Selain itu, sosialisasi dan penyebaran imbauan kewaspadaan juga terus dilakukan, khususnya di wilayah rawan banjir, termasuk melalui penayangan informasi di videotron.


“Memasuki pertengahan Desember, curah hujan mulai meningkat di beberapa wilayah. Karena itu, kita harus siaga dan siap menghadapi potensi bencana,” ujarnya.


Jalan mulai terendam di Kecamatan Banjang


Berdasarkan hasil pemantauan lapangan, kenaikan debit air mulai terpantau di Sungai Tabalong dan Sungai Balangan. Menyikapi hal tersebut, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR telah melakukan berbagai langkah mitigasi, seperti normalisasi sungai, pembersihan polder, serta pengerukan drainase, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan.


“Dibandingkan kondisi tahun sebelumnya, saat ini dampak luapan sungai jauh berkurang. Insyaallah hingga akhir Desember kondisi masih relatif aman. Alat berat untuk penanganan tumpukan sampah di aliran sungai juga sudah ditambah, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi sumbatan, bisa langsung ditangani,” jelasnya.


Sementara itu, sebanyak 134 desa yang masuk kategori rawan banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan menjadi prioritas penguatan kapasitas kesiapsiagaan melalui Program Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten HSU. Program ini juga menekankan peran aktif masyarakat dalam menjaga kelancaran saluran air agar tidak terjadi penyumbatan yang berpotensi menimbulkan banjir.


“Kami menargetkan peningkatan intensif pembentukan desa siaga bencana secara bertahap dalam lima tahun ke depan,” pungkasnya.


Salah satu relawan Tim Reaksi Cepat Syakban menambahkan guna mendukung respons cepat apabila terjadi bencana, BPBD HSU memastikan seluruh peralatan penanggulangan telah dilakukan pemeliharaan. Sarana pendukung seperti perahu, alat mobilitas, hingga bantuan logistik bagi warga terdampak juga telah disiapkan.


“BPBD HSU juga sudah menyiapkan bantuan logistik jika nanti ada desa yang tergenang atau terendam, dipastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap mencukupi,” tambahnya.


Untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman tim relawan, pelatihan bersama BPBD Kalimantan Selatan dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) difasilitasi oleh BPBD HSU. Materi pelatihan disesuaikan dengan karakteristik wilayah yang rawan banjir, dengan fokus pada evakuasi, penyelamatan, dan penanganan darurat bencana hidrometeorologi.


“Pelatihan di sesuaikan dengan kondisi daerah yang rawan banjir, sehingga relawan lebih siap dan terlatih saat menghadapi bencana di lapangan. Selain itu, tim relawan juga selalu disiagakan apabila terjadi kejadian yang membutuhkan penanganan cepat.”


H. Syamrani menegaskan bahwa kewaspadaan dan kebersamaan menjadi kunci dalam menghadapi musim hujan tahun ini.


“Ia mengingatkan agar seluruh pihak terus menjaga kewaspadaan. Dengan sinergi dan kesiapsiagaan bersama, diharapkan wilayah HSU dapat terhindar dari bencana,” pungkasnya. (**) 


Sumber: Ril

Uploder: Tim


×
Berita Terbaru Update