Notification

×

Iklan

Iklan

Mahakarya Tari ANCEAK, Kotabaru Raih Predikat 8 Penyaji Terbaik di Festival Karya Tari Daerah Kalsel 2025

Wednesday, September 10, 2025 | 10 September WIB Last Updated 2025-09-10T14:06:23Z

 

Foto: Akhmad Syarkani



BANJARMASIN - Kabupaten Kotabaru mengukir prestasi gemilang dalam perhelatan Festival Karya Tari Daerah ke-32 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2025, Rabu (10/9).


Tim dari Sanggar Seni Pusaka Saijaan sukses meraih predikat sebagai 8 Penyaji Terbaik Non-Jenjang se-Kalsel. 


Panggung Taman Budaya Kalimantan Selatan menjadi saksi persembahan mahakarya berjudul Anceak, sebuah tarian yang mengangkat kekayaan budaya suku Bajau Sammah.


Festival yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan ini diikuti oleh 11 kabupaten dan kota se-Kalsel. Keberhasilan Kotabaru masuk dalam jajaran penyaji terbaik menjadi bukti dedikasi dan kerja keras para seniman.


Rudi Nugraha, salah satu pendiri Sanggar Seni Pusaka Saijaan, mengungkapkan rasa bangganya.


“Pencapaian ini adalah bukti nyata kerja keras dan dedikasi kami. Tari Anceak adalah jendela untuk melihat kekayaan budaya Bajau Sammah yang sangat unik," ujarnya.



Tari Anceak merupakan narasi visual dari ritual adat Selamatan Leut, sebuah tradisi sakral yang masih lestari di pelosok Kotabaru. Tarian ini mengisahkan prosesi empat hari yang dimulai dari kehidupan pesisir hingga puncaknya yang dramatis. 


Momen paling memukau adalah saat penari yang memerankan pengubat lahat (pemimpin adat) menancapkan tongkat sakral Anceak. Momen ini diyakini sebagai saat air laut asin berubah menjadi tawar, yang melambangkan harapan kesembuhan dan rezeki.


Koreografi yang dinamis dan ekspresif karya penata tari M. Rezky Ilhami berhasil menangkap euforia masyarakat yang berebut air, sementara iringan musik otentik yang memadukan gendang Bajau, gong, dan kerang tiup dari penata musik Wiwin Adi Saputra memperkuat suasana magis.


"Prestasi ini adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini, memastikan bahwa kisah-kisah luhur suku Bajau Sammah akan terus hidup." tutupnya mengakhiri. 


Reporter: Jumadil.


×
Berita Terbaru Update