Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati HSU Launching Inovasi “HSU Ceria untuk Percepatan Penurunan Stunting

Monday, September 1, 2025 | 01 September WIB Last Updated 2025-09-01T07:12:09Z


Momen foto bersama unsur Forkopimda udah kegiatan lauching di Mess Negara Dipha. 


Amuntai – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) resmi meluncurkan program inovasi HSU CERIA sebagai langkah strategis dalam percepatan penurunan stunting. Acara launching berlangsung di Mess Negara Dipa, Senin (1/9), dan dibuka langsung oleh Bupati HSU, H. Sahrujani.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah HSU Adi Lesmana, para kepala SKPD, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) HSU, serta Wakil Bupati HSU Hero Setiawan yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten HSU.


Bupati H. Sahrujani menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) serta TP3S (Tim Pengendalian Percepatan Penurunan Stunting) HSU yang telah menginisiasi program ini. Launching ditandai dengan penyerahan telur bebek sebagai sumber protein hewani kepada perwakilan sasaran, penyerahan surat perintah dukungan HSU Ceria kepada SKPD, serta pemberdayaan Duta Genre.


Program ini bukan hanya seremonial, melainkan titik awal komitmen bersama menjadikan HSU serius dan konsisten dalam menurunkan angka stunting, sekaligus mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas,” ujar Sahrujani.


H. Sahrujani juga menegaskan bahwa tidak perlu terlalu banyak menggelar pertemuan, yang lebih penting adalah memperbanyak kerja nyata di lapangan agar hasil dari program HSU CERIA benar-benar dirasakan oleh masyarakat.


Sementara itu, Wakil Bupati HSU Hero Setiawan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting menekankan pentingnya pemanfaatan data yang tepat sasaran.

Usahakan yang dibagikan adalah telur bebek karena proteinnya lebih tinggi dan bagus untuk mencegah stunting. Selain itu, kita perlu memanfaatkan data by name by address balita stunting maupun KRS (Keluarga Resiko Stunting), agar intervensi tepat sasaran, mengetahui titik dan lokasi, serta mengurangi risiko deviasi atau kesalahan, jelas Hero Setiawan.


Ia juga menambahkan bahwa pemberdayaan Duta Genre menjadi salah satu langkah penting dalam sosialisasi pencegahan stunting kepada generasi muda dan masyarakat secara luas.


Bupati Sahrujani menegaskan bahwa stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan anak, tetapi menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa depan. Anak yang mengalami stunting berisiko mengalami hambatan perkembangan otak, prestasi belajar rendah, mudah sakit, hingga produktivitas rendah saat dewasa.


Melalui inovasi HSU Ceria, pemerintah daerah menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi, kolaboratif, dan berkelanjutan. Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan di antaranya peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, gerakan makanan bergizi seimbang berbasis pangan lokal, penguatan peran posyandu dengan dukungan teknologi digital, pemberdayaan keluarga, hingga kolaborasi lintas sektor meliputi kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan sanitasi lingkungan.


HSU Ceria tidak akan berhasil jika hanya dikerjakan pemerintah. Perlu dukungan penuh tenaga kesehatan, kader posyandu, pemerintah desa, lembaga pendidikan, dunia usaha, serta yang terpenting peran keluarga dalam memastikan gizi dan pola asuh anak,” tegas Bupati.


Acara ditutup dengan do’a bersama dan penyerahan telur bebek kepada perwakilan penerima manfaat inovasi HSU Ceria. Adapun total sasaran program ini sebanyak  3.655 orang, yang terdiri dari:


* Stunting + wasting: 423 balita

* Stunting tanpa wasting: 2.028 balita

* Wasting tanpa stunting: 912 balita

* Ibu hamil dengan kekurangan energi kronis: 290 orang


Dengan peluncuran inovasi ini, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara menegaskan komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas generasi masa depan. (**) 


Sumber: Tim Prokopim HSU


×
Berita Terbaru Update