![]() |
Wabup HSU saat bersalaman dengan Menteri LH Hanif Faisol |
BANJARBARU - Pemerintah terus memperkuat langkah pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan, hal ini ditegaskan dengan dilaksanakannya Apel Kesiapsiagaan Karhutla dan Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Tahun 2025.
Apel dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia (RI) / Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, di Lapangan Lanud Syamsudin Noor Banjarbaru, Kamis (7/8/2025), yang turut dihadiri Gubernur Kalsel, Muhidin, Dirjen BMKG RI
![]() |
Apel Karhutla di Kota Banjarbaru |
Dirjen BNPB RI, Bupati/Walikota se-Kalsel, Forkopimda, Lembaga, Instansi Vertikal, organisasi serta 253 personel gabungan.
Dalam sambutannya Menteri LH RI Hanif Hanif Faisol Nurofiq memastikan, bahwa hingga saat ini kondisi kabut di Kalsel masih terkendali, berkat kerja keras dan sinergi semua pihak.
Ia menyampaikan, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras seluruh satuan tugas penanganan karhutla di seluruh Indonesia.
Menteri LH RI Faisol Nurofiqmengingatkan, bahwa musim kemarau diprediksi masih panjang dan puncaknya akan terjadi pada Agustus hingga Oktober 2025.
"Musim kemarau kali ini berpotensi lebih panjang dibandingkan rata-rata. Kondisi ini menjadi alarm bagi kita semua untuk meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini,” ujarnya.
Selain itu Menteri LH RI Hanif memaparkan, lima poin penting yang menjadi fokus utama dalam pengendalian karhutla, yakni Peningkatan Deteksi Dini dan Respon Cepat, melalui patroli rutin di wilayah rawan, pengaktifan posko lapangan, serta pemantauan titik panas secara berkala.
Penguatan Koordinasi Lintas Sektor dengan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, pelaku usaha, dan masyarakat. Khususnya pemegang izin kehutanan dan perkebunan diminta bertanggung jawab penuh atas wilayah konsesi masing-masing.
Pencegahan Berbasis Masyarakat dengan mengedukasi warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Sekaligus memperkuat kelompok Masyarakat Peduli Api dan Desa Tangguh Bencana.
Penegakan Hukum Tegas dan Konsisten terhadap pelaku pembakaran, baik individu maupun korporasi, agar menimbulkan efek jera. Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi termasuk pemantauan titik panas serta modifikasi cuaca untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan.
Menteri Hanif menegaskan, bahwa kehadiran pihak swasta juga menjadi bukti nyata kolaborasi dalam menjaga lingkungan.
“Mari kita tunjukkan bahwa Kalimantan Selatan mampu menjadi contoh dalam pengendalian karhutla secara terpadu, tepat, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Bupati HSU Hero Setiawan atau Iwan Alabio, mengaku bersyukur dapat berhadir dan ikut andil pada kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Menteri LH RI.
"Saya mewakili Bupati HSU, tentunya bersyukur dan sangat senang dapat ikut melaksanakan dan ikut andil pada kegiatan ini, pada momen ini saya juga bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Tim Brigade Karhutla atau pemadam kebakaran, yang dimana ini merupakan semangat untuk kami," ungkapnya.
Lebih lanjut Iwan Alabio juga menuturkan, sesuai dengan yang disebutkan oleh Menteri LH RI akan pentingnya kolaborasi dan partisipasi semua pihak dalam pencagahan kebakaran hutan dan lahan di Kalsel.
"Semoga karhutla dapat kita cegah bersama-sama dengan kolaborasi dan partisipasi kita semua," tuturnya.
Tim Prokopim Setda HSU
Uploder: Tim