![]() |
Dokumentasi kegiatan pengenalan MBG di HSU |
Amuntai - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) terus memperkuat langkah dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyiapkan dukungan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk mendukung kesiapan infrastruktur, operasional dapur, hingga keterlibatan tenaga pengelola.
Anggaran ini diharapkan menjadi dorongan nyata agar program MBG dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
Sebagai wujud komitmen, Pemkab HSU telah menargetkan pembangunan 12 hingga 14 dapur di sejumlah titik strategis. Program ini menyasar berbagai kelompok masyarakat, seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta siswa SD, SMP, dan SMA sederajat.
Termasuk santri di pesantren bagi sekitar 45.000 penerima manfaat di Kabupaten HSU. Tujuan utama program ini untuk meningkatkan kualitas gizi sekaligus mendorong terciptanya generasi sehat dan produktif di HSU.
Sekda HSU Adi Lesmana mengatakan, pemerintah daerah juga tengah menyiapkan tiga lahan strategis yang akan dijadikan lokasi percepatan pembangunan dapur MBG.
Lahan tersebut kini telah melalui tahap survei oleh perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PUPR sebagai bagian dari proses teknis yang memastikan pembangunan sesuai standar.
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan, Pemkab HSU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG pada 20 Agustus 2025.
"Satgas ini diketuai saya, dan didukung penuh oleh jajaran Forkopimda, yakni dari Polres HSU, Kodim 1001 HSU/Balangan," ujarnya.
Ada juga, Kejaksaan Negeri HSU dalam menjamin keamanan distribusi, melakukan sosialisasi masyarakat, serta monitoring agar transparansi dan akuntabilitas program terjaga.
Selain itu BIN HSU juga turut berperan dalam aspek pengawasan pelakasanaan program MBG. Kehadiran Satgas diharapkan dapat memperkuat koordinasi, mengawasi mutu pelaksanaan, dan menjaga transparansi anggaran.
Saat ini, program MBG di Kabupaten HSU berada pada tahap persiapan teknis dan koordinasi lintas sektor.
Diharapkan program MBG dapat menggerakkan ekonomi lokal melalui pemanfaatan produk pangan daerah, memberdayakan rantai pasokan lokal petani, nelayan, peternak, dan UMKM serta mendongkrak kehadiran siswa di sekolah. **
Sumber: Rilis
Uploder: Tim