Notification

×

Iklan

Iklan

Puluhan Perahu Balapan Adu Cepat di Siring Laut, Pesertanya dari Tiga Provinsi, Kalsel, Kaltim dan Kaltara

Sunday, August 24, 2025 | 24 August WIB Last Updated 2025-08-24T09:15:19Z


Mulai start oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisparpora) Soni Tua Halomoan.


KOTABARU- Riuh teriakan penonton memecah udara di kawasan Siring Laut Kotabaru pada Minggu (24/8/2025). 


Bukan festival musik, melainkan deru mesin perahu yang saling berpacu dalam Lomba Adu Cepat Perahu Balapan. 


Perlombaan ini masih rangkaian Festival Budaya Saijaan tahun ini.


Ajang adu cepat ini membuktikan bahwa Laut Kotabaru adalah gelanggang persaudaraan sekaligus persaingan panas antarprovinsi. 


Total 20 kapal ikut ambil bagian, tidak hanya dari Kotabaru sendiri, tetapi juga dari Tanah Bumbu (Kalsel), Kabupaten Paser (Kalimantan Timur), dan bahkan ada peserta yang datang jauh-jauh dari Kalimantan Utara.


"Olahraga kapal perahu ini sekaligus melestarikan kehidupan masyarakat pesisir yang mata pencahariannya di laut," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisparpora) Soni Tua Halomoan.


Ia menambahkan, lomba ini berhasil mempertemukan silaturahmi balap dari tiga provinsi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.


Lintasan yang digunakan dalam lomba ini cukup menantang. Start dimulai dari laut Siring Laut, menuju titik putar di Laut Stagen, dan kembali lagi finish di Siring Laut Kotabaru. 


Perjalanan bolak-balik di atas ombak menjadi ujian sesungguhnya bagi pembalap dan mesin perahu mereka.


Ketua Panitia, Sukma Jaya, mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme peserta dan penonton. Namun, persaingan ketat di tengah laut juga menyisakan drama.


Dari 20 peserta yang terdaftar, dua perahu terpaksa mundur sebelum bendera start diangkat. Dan yang paling menarik perhatian, dikabarkan salah satu peserta mengalami kebocoran perahu saat tengah bertanding, sebuah risiko yang wajib dihadapi para pembalap laut.


Meski demikian, penonton tetap membanjiri arena. Mereka memadati Siring Laut, Rampa Berkah, dan desa-desa pesisir lainnya yang dekat dengan pusat kota. Lomba ini bukan hanya soal kecepatan, tapi juga melambangkan semangat dan kegigihan hidup masyarakat pesisir yang selalu dekat dengan gelombang.


Reporter: Jumadil.


×
Berita Terbaru Update