![]() |
| Wakil Bupati Syairi Mukhlis bangga atas keberhasilan FBS Masuk KEN |
KOTABARU - Gemuruh sorak sorai penonton di panggung utama Siring Laut, Sabtu (23/8) malam, menjadi saksi bisu atas prestasi gemilang Kabupaten Kotabaru.
Malam pembukaan Festival Budaya Saijaan (FBS) 2025 tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menjadi momen bersejarah saat Kementerian Pariwisata RI memberikan penghargaan langsung kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Penghargaan bergengsi ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Syairi Mukhlis, didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kotabaru, Soni Tua Halomoan.
Apresiasi ini diberikan atas pencapaian luar biasa FBS yang berhasil masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) untuk kali keempat secara berturut-turut.
![]() |
| Spektakuler |
Konsistensi ini membuktikan bahwa FBS bukan sekadar festival, melainkan sebuah agenda budaya yang matang dan berkelanjutan.
Kesuksesan FBS tidak terlepas dari kekuatannya dalam mengangkat potensi lokal secara mendalam. Sesuai dengan mottonya, “Saijaan” yang berarti seiya sekata, festival ini menjadi wadah untuk menampilkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru.
Tahun ini, FBS mengusung tema "Magic From The Sea," sebuah narasi yang secara spesifik mengangkat kekayaan budaya bahari Suku Bajau Samah. Hubungan erat suku ini dengan laut ditampilkan secara apik, tidak hanya sebatas mata pencaharian, tetapi juga merasuk dalam spiritualitas. Berbagai tradisi sakral dan atraksi unik memukau para pengunjung:
Selamatan Leut: Ritual sakral sebagai wujud syukur atas rezeki dari laut yang dipimpin oleh seorang Sandro (pemimpin adat).
Tradisi Titi Tali: Atraksi berjalan di atas tali yang menampilkan keahlian dan keberanian Suku Bajau.
Atraksi Spiritual: Salah satu momen paling mencuri perhatian adalah ketika seorang Sandro mampu mengubah air laut yang asin menjadi tawar melalui doa, seolah benar-benar menghidupkan narasi "keajaiban dari laut."
Dengan mengangkat tema-tema otentik seperti ini, FBS tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga berperan sebagai penjaga warisan budaya dan kearifan lokal yang unik. Prestasi ini semakin mengukuhkan identitas Kotabaru sebagai "Kota Ikan" dan daerah maritim yang kaya akan tradisi.
Wakil Bupati Syairi Mukhlis dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas keberhasilan ini. Ia menekankan bahwa festival ini menjadi bukti nyata kebersamaan masyarakat, termasuk Suku Bajau, yang mampu hidup harmonis.
"Ini adalah kebanggaan bagi kami di Kotabaru. Kegiatan ini mampu menyatukan kita," ujarnya.
Ia menambahkan, potensi pariwisata Kotabaru sangat besar dan tidak kalah dengan daerah lain. Menurutnya, hal terpenting adalah bagaimana mempromosikan potensi tersebut agar menjadi motor penggerak ekonomi.
Staf Ahli Gubernur Kalimantan Selatan, Zulkan, juga menyampaikan apresiasinya. Ia berharap potensi alam Kotabaru yang unik dan unggul bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. "Oleh karena itu, saya mendorong agar promosi semakin gencar dan akses yang mendukung terus disiapkan," katanya.
Terakhir, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf RI, Fadjar Hutomo, memberikan pujian setinggi-tingginya kepada Dinas Pariwisata Kotabaru. Menurutnya, terpilihnya FBS sebagai salah satu dari 110 event dalam KEN adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat. "Kami berharap, sinergi ini bisa membawa Kotabaru naik kelas dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi event global," pungkasnya.
Reporter: Jumadil.

