Notification

×

Iklan

Iklan

Alunan Kecapi Bugis Bikin Gempar Kotabaru, Pa Colle Daeng Tunru Bawa Pesan Perantau

Saturday, August 23, 2025 | 23 August WIB Last Updated 2025-08-23T09:45:43Z


Pa Colle Daeng Tunru, seorang pekecapi



KOTABARU – Malam di Siring Laut Kotabaru mendadak hening. Ribuan pasang mata terpaku pada sosok Pa Colle Daeng Tunru, seorang pekecapi yang duduk tenang di panggung Festival Budaya Saijaan. Malam itu, Jumat (22/8).


Ia tidak hanya memainkan alat musik tradisional Bugis yang khas, tetapi juga membawakan sebuah kisah tentang para perantau.


Kecapi Bugis, atau yang akrab disebut Kacaping, adalah alat musik petik yang identik dengan suku Bugis. Alat musik berbentuk perahu ini, konon diciptakan oleh seorang pelaut. 


Namun, di tangan Pa Colle Daeng Tunru, alat musik ini seolah bertransformasi menjadi juru cerita. Ia memulai penampilannya dengan alunan nada Paris Barantai, sebuah lagu ikonis dari Kalimantan Selatan, sebelum mengakhiri dengan sebuah lagu ciptaannya sendiri berjudul "Parantau (Pasompe)".


Penampilan ini semakin menyentuh hati karena Pa Colle Daeng Tunru menceritakan tentang pengalaman masyarakat Bugis yang merantau di Kalimantan. 


Ini menjadi refleksi nyata dari sejarah dan budaya Kabupaten Kotabaru, yang akrab dijuluki Bumi Saijaan, tempat berbagai etnis hidup berdampingan. 


Suku Bugis adalah salah satu etnis yang memiliki hubungan erat dengan Kotabaru, dengan banyak anggotanya yang telah lama menetap dan berbaur dengan warga lokal.


Kehadiran perwakilan Kementerian Pariwisata RI di tengah kerumunan menambah semarak acara. Mereka menyaksikan langsung bagaimana kekayaan budaya lokal, seperti Kecapi Bugis, mampu memukau dan menyatukan masyarakat. 


Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kotabaru, Soni Tua Halomoan melalui Kabid Event, Pertunjukan dan Ekraf Disparpora Kotabaru mengungkapkan kebanggaannya. 


"Penampilan ini membuktikan bahwa budaya kita sangat kuat dan bisa disajikan secara modern tanpa kehilangan esensinya," ujarnya.


Ribuan penonton yang memadati area Siring Laut larut dalam suasana. Mereka tidak hanya menikmati alunan musik, tetapi juga merasakan pesan mendalam yang disampaikan. 


Tepuk tangan riuh dan sorakan apresiasi menjadi penutup yang sempurna bagi penampilan Pa Colle Daeng Tunru, yang berhasil membuktikan bahwa seni dan budaya adalah jembatan terbaik untuk merajut persaudaraan.


Reporter: Jumadil.

Porprov

Porprov
Olahraga
×
Berita Terbaru Update