Jakarta - Info Publik News. Menyusul
diberhentikannya Direktur Utama TVRI periode 2017-2022 Helmy Yahya , sebagai
bentuk solidaritas para Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia ( LPP TVRI ) menyegel ruang
kerja Dewan Pegawas .
Pintu
ruangan Dewan Pegawas disegel menggunakan semacam lakban berwarna merah secara
menyilang dan ditempel tiga lembar kertas putih bertuliskan "DISEGEL OLEH
KARYAWAN TVRI".
Sebagai
informasi, Helmy ditunjuk sebagai Direktur Utama TVRI untuk periode 2017 hingga
2022 oleh Dewan Pengawas LPP TVRI Pada 24 November 2017.
Helmy
Yahya diberhentikan oleh Dewan Pengawas TVRI dari jabatan Direktur Utama
lembaga penyiaran publik itu lewat surat pemberhentian yang ditandatangani oleh
Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin, Kamis (16/01/2020).
Sebelum
dipecat , Helmy Yahya telah dinonaktifkan
dari posisinya oleh Dewan Pengawas TVRI berdasar SK Dewan Pengawas Nomor 3/2019.
Terkait
pemecatan dirinya , Helmy Yahya menggelar jumpa pers Jumat 17 Januari 2020 pukul 14.00 WIB.
"Saya
dilantik menjadi Dirut TVRI per 29 November 2017. Dihitung tepat 2 tahun
ditambah 47 hari, saya menjadi Dirut TVRI penunjukkannya adalah 5 tahun dan
ditolak pembelaan saya," ujar Helmi Yahya.
Helmi
Yahya menyebutkan Dewan Pengawas menitikberatkan pada empat masalah seperti
ketidakjelasan tentang pembelian program Liga Inggris dan mutasi pejabat
struktural yang tidak sesuai norma, standar dan prosedur.
"Nah
ini yang luar biasa, saya dianggap melanggar asas AUPB cfm. UU No. 30 tahun
2014 berkenaan penunjukan/pengadaan kuis Siapa Berani,” ungkapnya.
Helmi
Yahya menambahkan bahwa semua pemirsa tahu bahwa kuis Siapa Berani itu acara miliknya
yang pernah tayang di Indosiar , RCTI
hingga ANTV.
"Semua
orang tahu Siapa Berani adalah karya Helmi Yahya. Saya meng-create lebih dari 200 karya
televisi seperti Bedah Rumah, Uang Kaget, Nikah Gratis yang gratis-gratis itu
punyaku sama. Tapi karyaku yang paling besar adalah kuis Siapa Berani," ungkapnya.
"Saya
persembahkan itu, saya donasikan 0 rupiah kepada TVRI ( Helmi tidak mendapatkan
royalti ) . Karena saya bilang TVRI perlu satu acara yang semua orang sudah
tahu mencari iklannya gampang dan edukatif. Saya serahkan pada TVRI selain itu
saya tidak ikut-ikutan. Masya Allah saya dicurigai," sambungnya.
Terakhir,
Helmi Yahya juga mengungkapkan dirinya mendapatkan pengawasan yang ketat dari Dewan
Pengawas.
"Sangking
cintanya, saya dapat surat dari Dewan Pengawas setiap dua hari sekali. Sangking
cintanya ( Dewan Pengawas ) saya ke Bandung pun harus lapor dan setiap hari
harus masuk," tambahnya.